TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang AS pada Selasa mendakwa seorang pria Kolombia yang dituduh terlibat plot pembunuhan atau penculikan di luar Amerika Serikat sehubungan dengan pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise, dakwaan resmi pertama dalam kasus itu.
Haiti telah menangkap puluhan orang setelah pembunuhan Juli yang meninggalkan kekosongan politik di negara Karibia itu. Tapi negara itu belum menuntut siapa pun, dan penyelidikan telah menarik keluhan di negara itu tentang penundaan dan intimidasi pejabat.
Departemen Kehakiman AS mengatakan Mario Palacios, mantan perwira militer Kolombia, adalah bagian dari rencana penculikan Jovenel Moise tetapi berkembang menjadi plot pembunuhan setelah konspirator tidak dapat menemukan pesawat untuk membawa presiden keluar dari Haiti.
"Pernyataan tertulis pengaduan menuduh bahwa, pada 7 Juli 2021, Palacios dan lainnya memasuki kediaman presiden di Haiti dengan maksud dan tujuan membunuh Presiden Moise, dan faktanya presiden terbunuh," kata Departemen Kehakiman AS, dikutip dari Reuters, 5 Januari 2022.
Palacios juga didakwa dengan tuduhan memberikan dukungan material yang mengakibatkan kematian.
Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh sekelompok pria bersenjata di rumahnya di ibu kota Haiti, Port-au-Prince, pada 7 Juli 2021. Kelompok bersenjata tersebut terdiri dari 28 anggota regu pembunuh, yang terdiri dari warga AS dan Kolombia. REUTERS/Valerie Baeriswyl
Salah satu anggota konspirasi, seorang pria Haiti-Amerika yang digambarkan sebagai "Co-conspirator #1," melakukan perjalanan ke Amerika Serikat pada akhir Juni untuk meminta bantuan untuk melanjutkan plot, menurut pernyataan itu.
Palacios pada Selasa sore muncul pertama kali di Pengadilan Distrik AS di Miami, mengenakan pakaian sipil dengan borgol di pergelangan tangannya yang diikat dengan rantai di pinggangnya.
Palacios, berbicara dalam bahasa Spanyol, mengatakan kepada pengadilan melalui seorang penerjemah bahwa dia tidak mengenal siapa pun di Amerika Serikat dan bahwa satu-satunya penghasilannya adalah dari pensiunan militer Kolombia senilai sekitar US$375 (Rp5,4 juta) per bulan.
Palacios ditahan di Jamaika pada bulan Oktober dan dideportasi ke Kolombia pada Senin. Selama singgah di Panama, dia setuju untuk melakukan perjalanan ke Amerika Serikat sebagai gantinya, kata Departemen Kehakiman AS.
Palacios adalah bagian dari kelompok lima orang yang dikenal sebagai "Tim Delta" yang memasuki kamar tidur Moise untuk menembaknya, menurut laporan bulan Agustus oleh Kepolisian Nasional Haiti tentang pembunuhan Moise. Empat anggota lainnya dari kelompok itu berada dalam tahanan Haiti.
"Perdana Menteri Ariel Henry ingin keadilan ditegakkan dalam pembunuhan keji Jovenel Moise," kata juru bicara kantor perdana menteri ketika ditanya sebelumnya tentang penangkapan itu.
Baca juga: Tersangka Pembunuhan Presiden Haiti Meninggal karena Komplikasi Covid-19
REUTERS