TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran gedung parlemen Afrika Selatan pada Ahad menyebabkan kerusakan parah, dengan atap roboh dan seluruh lantai di satu gedung hangus. Pihak berwenang telah menahan seorang pria berusia 50-an sehubungan dengan kebakaran tersebut.
Kebakaran terjadi di pagi hari dan pihak berwenang mengatakan sistem sprinkler tampaknya telah dirusak sehingga tidak berfungsi. Menjelang sore, petugas pemadam kebakaran masih berusaha memadamkan api di salah satu dari beberapa gedung yang membentuk kompleks parlemen di ibu kota legislatif, Cape Town.
Dikutip dari Reuters, 3 Desember 2021, satu orang ditangkap di dalam parlemen, kata Menteri Pekerjaan Umum dan Infrastruktur Patricia De Lille, menambahkan bahwa kasus itu telah diserahkan ke unit polisi elit bernama Hawks.
"Adalah peran Hawks untuk menyelidiki setiap serangan terhadap institusi politik," kata De Lille.
Parlemen mengatakan bahwa tersangka adalah seorang pria berusia 50-an.
Tidak ada laporan tentang korban luka dalam kebakaran.
Penyebab kebakaran belum diketahui tetapi De Lille mengatakan bahwa menurut laporan yang diterimanya, latihan kebakaran pemeliharaan standar telah dilakukan tepat sebelum parlemen ditutup untuk liburan Natal dan Tahun Baru dan semuanya termasuk alat penyiram berfungsi.
"Apa yang ditemukan pagi ini adalah seseorang telah menutup salah satu katup dan kemudian tidak ada air untuk memicu sistem penyiram otomatis menyala," kata De Lille, menambahkan bahwa rekaman CCTV mengonfirmasi bahwa seseorang berada di dalam gedung sejak dini hari.
Kobaran api dan asap hitam akibat kebakaran Gedung Parlemen terlihat dari kejauhan, di Cape Town, Afrika Selatan, 2 Januari 2022. Api diduga berasal dari kantor yang berada di lantai paling atas gedung tersebut. Jasmin Bauomy/via REUTERS
Presiden Cyril Ramaphosa mengatakan kepada wartawan setelah mengunjungi lokasi itu, bahwa pekerjaan parlemen akan terus berlanjut meskipun terjadi kebakaran.
Kompleks parlemen, beberapa di antaranya berasal dari tahun 1884, terdiri dari sekelompok bangunan. Majelis Nasional, atau Majelis Rendah Parlemen, terletak di tempat yang dikenal sebagai Sayap Baru.
Majelis tinggi, atau Dewan Provinsi Nasional (NCOP), terletak di apa yang disebut Sayap Lama atau Majelis Lama, yang juga digunakan untuk rapat komite.
"Api telah dipadamkan di Sayap Lama. Petugas pemadam kebakaran saat ini berusaha mengendalikan api di Sayap Baru, di mana api telah mempengaruhi Kamar Majelis Nasional," kata parlemen.
Jean-Pierre Smith, anggota komite wali kota Cape Town yang bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan, mengatakan atap gedung lama telah runtuh, dan menambahkan api telah memusnahkan lantai tiga gedung, termasuk ruang kantor dan gimnasium.
Dia juga mengatakan alarm kebakaran parlemen hanya berbunyi ketika petugas pemadam kebakaran sudah berada di lokasi.
Menjelang sore, asap sebagian telah mereda setelah mengepul selama berjam-jam dari atap dan pintu masuk Majelis Nasional. Namun kepala dinas pemadam kebakaran Kota Cape Town Jermaine Carelse mengatakan api masih menyala, dan sekarang terkonsentrasi di lantai satu dan tiga.
Kebakaran, yang dimulai tepat sebelum pukul 6 pagi, adalah yang kedua di parlemen dalam waktu kurang dari setahun. Pada bulan Maret terjadi kebakaran yang disebabkan oleh korsleting listrik.
"Sangat mengerikan bahwa hal seperti itu terjadi sejak awal, tidak perlu dipertanyakan lagi. Apakah itu akibat pelanggaran keamanan, yang mungkin terlihat oleh sebagian orang, kami tidak tahu," kata Wakil Ketua DPR Majelis Nasional Lechesa Tsenoli.
Ketua Majelis Nasional Nosiviwe Mapisa-Nqakula mengatakan kepada wartawan bahwa pidato kenegaraan Ramaphosa di sesi gabungan parlemen Afrika Selatan akan berjalan sesuai rencana pada 10 Februari tetapi membutuhkan tempat alternatif.
Tonton juga: Gedung Parlemen Afrika Selatan Terbakar, Penyebabnya?
REUTERS