TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Kuwait di Inggris pada Minggu, 2 Januari 2022, menyarankan pada masyarakat Kuwait yang ada di Inggris agar segera meninggalkan negara itu. Pasalnya, kasus varian omicron telah membuat kasus Covid-19 di Inggris meroket signifikan atau belum pernah terjadi sebelumnya.
Pada 31 Desember 2021, ada 189.846 kasus baru positif Covid-19 di Inggris. Jumlah itu jauh lebih tinggi dibanding puncak Covid-19 sebelumnya di Inggris.
Orang-orang memakai masker saat berjalan dengan koper melalui pusat kota, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Manchester, Inggris, 21 Juni 2021. [REUTERS/Phil Noble]
Kedutaan Besar Kuwait juga menyerukan pada warga negara Kuwait agar mematuhi anjuran dari Kementerian Luar Negeri Kuwait untuk menunda perjalanan ke Inggris mengingat kasus Covid-19 di sana sedang tinggi-tingginya.
Di wilayah England, ada lebih dari 137 ribu kasus baru positif Covid-19 per Minggu, 2 Januari 2022. Sedangkan jumlah kasus infeksi virus corona di Skotlandia dan Irlandia Utara, belum ada karena libur tahun baru.
Di wilayah England dan Wales, dilaporkan ada 73 pasien Covid-19 yang meninggal dalam durasi 28 hari setelah mereka diketahui positif Covid-19. Di England, juga ada 13.151 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Jumlah itu naik dibanding sehari sebelumnya, yang tercatat ada 12.615 orang yang diopname.
Kantor Kedutaan Besar Kuwait di sejumlah negara Eropa lainnya, seperti Prancis, Jerman, Italia dan Spanyol, juga dilaporkan memberikan saran serupa pada warga negaranya agar lekas meninggalkan negara-negara tersebut dan pulang ke Kuwait mengingat kasus Covid-19 di negara-negara mengalami lonjakan.
Sumber: Reuters | gulfbusiness.com
Baca juga: Awal 2022, 4.000 Penerbangan Dibatalkan di Seluruh Dunia Akibat Varian Omicron
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.