TEMPO Interaktif, Jakarta: Kuasa Usaha Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia, John A. Heffern, bertukar pandangan mengenai situasi di Gaza dengan sekitar 30 tokoh organisasi masyarakat sipil Indonesia di Jakarta hari ini.
Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin, pimpinan para tokoh itu, menyerahkan sepucuk surat terbuka kepada Presiden Amerika Serikat terpilih Barack Obama. Surat tersebut mencerminkan keprihatinan Indonesia terhadap nasib yang dialami rakyat Palestina sejak militer Israel menyerbu kawasan Gaza.
Heffern menyambut baik kunjungan para tokoh agama, politik, dan lembaga swadaya masyarat Indonesia itu. "Amerika Serikat sangat menghormati hak seluruh rakyat dalam sebuah negara yang demokratis untuk mengungkapkan pandangan politiknya secara bebas dan damai," kata Heffern dalam pernyataan pers yang diterima Tempo.
Heffern mengungkapkan bahwa Amerika turut prihatin secara mendalam atas meningkatnya kekerasan di Gaza dan terus bekerjas ama secara aktif dengan pihak-pihak terkait untuk menciptakan landasan yang diperlukan agar tercapai gencatan senjata dalam jangka waktu yang lama dan berkesinambungan.
Heffern menegaskan bahwa Amerika mendukung solusi dua negara, di mana bangsa Israel dan Palestina dapat hidup berdampingan secara damai dan aman, seperti yang pernah diungkapkan oleh Presiden George W. Bush.
Baca Juga:
Menurut Heffern, Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice menyatakan bahwa resolusi yang baru-baru ini disahkan oleh Dewan Keamanan PBB mencerminkan keprihatinan masyarakat internasional terhadap situasi di Gaza dan harapan agar tercipta perdamaian di kawasan tersebut.
Resolusi PBB nomor 1860 itu disetujui 14 dari 15 anggota Dewan Keamanan. Amerika Serikat, anggota tetap yang memiliki hak veto, bersikap abstain. Resolusi itu meyerukan gencatan senjata yang segera di Gaza dan meminta Israel menarik diri sepenuhnya dari wilayah itu setelah gencatan senjata berlaku penuh.
IWANK