TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia pada 1 Januari 2022, di urutan pertama adalah berita mengenai Badan anti-korupsi Cina yang menyebut Walmart bodoh dan picik setelah sejumlah natizen melaporkan Sam’s Club menarik produk-produk asal Xinjiang dari toko mereka. Sam’s club adalah bagian dari jaring raksasa retail Amerika Serikat, Walmart.
Di urutan kedua, adalah berita tentang sebuah studi yang menemukan vaksin virus corona merek Sinovac jika diikuti suntik vaksin dosis ketiga merek Pfizer – BioNtech, akan menghasilkan respon kekebalan tubuh lebih rendah terhadap varian Omicron. Namun penelitian tersebut perlu ditinjau lagi oleh ilmuwan.
Hasil penelitian sementara menemukan rejimen dua dosis Sinovac yang dikombinasikan dengan vaksin virus coroan Pfizer menghasilkan respons antibodi yang mirip dengan vaksin mRNA dua dosis.
Berikut top 3 dunia selengkapnya
1.Walmart Hapus Produk Xinjiang dari Tokonya, Cina: Bodoh dan Picik
Badan anti-korupsi Cina menuduh Walmart Inc bodoh dan picik setelah netizen negeri itu menyebut Sam's Club, yang merupakan jaringan milik raksasa ritel AS tersebut, telah menghapus produk-produk bersumber dari Xinjiang dari toko mereka.
Pekan lalu, Sam's mendapat kecaman di Cina setelah pengguna platform media sosial Weibo membagikan tangkapan layar yang diduga menunjukkan bahwa produk dari wilayah Xinjiang telah dihapus dari aplikasi toko online mereka.
Baik Walmart maupun Sam's Club belum mau berkomentar tentang masalah ini.
Baca selengkapnya di sini
2.Studi: Penerima Vaksin Sinovac Butuh 2 Kali Booster Pfizer untuk Lawan Omicron
Vaksin virus corona merek Sinovac yang diikuti suntik dosis ketiga dengan vaksin merek Pfizer-BioNTech, diyakini akan menghasilkan respon kekebalan tubuh lebih rendah terhadap varian Omicron. Kesimpulan ini berdasarkan studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Yale, Kementerian Kesehatan Republik Dominika dan lembaga lainnya. Namun penelitian tersebut belum ditinjau oleh rekan sejawat.
Menurut penelitian Rejimen dua dosis Sinovac yang dikombinasikan dengan suntikan Pfizer menghasilkan respons antibodi yang mirip dengan vaksin mRNA dua dosis. Tingkat antibodi terhadap Omicron adalah 6,3 kali lipat lebih rendah jika dibandingkan dengan varian leluhur dan 2,7 kali lipat lebih rendah jika dibandingkan dengan Delta.
Menurut penelitian yang menganalisis sampel plasma dari 101 peserta di Republik Dominika. Vaksin Sinovac dua dosis saja tidak menunjukkan netralisasi yang terdeteksi terhadap Omicron.
Baca selengkapnya di sini
Petugas menyuntik vaksin Covid-19 Sinovac pada murid SD kelas 1 berumur 7 tahun di Taman Dewi Sartika, Bandung, Jawa Barat, 16 Desember 2021. Kota Bandung membutuhkan sekitar 500.000 dosis vaksin untuk sedikitnya 250.000 murid SD/MI berusia antara 6-11 tahun. Sebanyak 8,9 juta anak di 115 kota dan kabupaten menjadi sasaran vaksinasi anak tahap pertama usia sekolah dasar. TEMPO/Prima Mulia
3.Omicron Membuat Perayaan Tahun Baru 2022 di Banyak Negara Lebih Sunyi
Penyebaran varian Omicron virus Corona membuat perayaan Tahun Baru 2022 di banyak negara lebih sepi dibandingkan sebelum pandemi. Paris membatalkan pertunjukan kembang api, London menggelar acara pergantian tahun di televisi serta Kota New York membatasi perayaan di Times Square.
Tahun lalu, adanya vaksin Covid-19 memberi harapan bahwa pandemi Corona bisa dikendalikan pada 2021. Namun menyebarnya varian Omicron yang tiba-tiba membuat kasus Corona melonjak lagi di seluruh dunia.
Baca selengkapnya di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu