TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dalam pesan tahun barunya mengirim pesan ke Cina bahwa konflik militer bukanlah jawaban. Akan tetapi, Beijing membalasnya dengan respon keras bahwa jika Taiwan melewati batas, maka itu akan menyebabkan malapetaka.
Cina mengklaim berkuasa atas Taiwan secara demokratis, termasuk berkuasa atas wilayah teritorialnya. Dalam dua tahun terakhir, Cina telah meningkatkan aktivitas militernya dan memberikan tekanan diplomatik untuk menegaskan kedaulatannya.
“Kita harus mengingatkan pihak berwenang Beijing agar jangan salah menilai situasi ini dan mencegah ekspansi internal petualang militer,” kata Tsai, Sabtu, 1 Januari 2022, dalam pidato tahun baru, yang disiarkan secara langsung lewat Facebook.
Sebuah jet tempur Indigenous Defense Fighter (IDF) dan rudal jelajah udara-ke-darat Wan Chien terlihat di Makung Air Force Base di pulau lepas pantai Penghu Taiwan, 22 September 2020. Di bawah Presiden Donald Trump, Amerika Serikat telah secara signifikan meningkatkan bantuan militer ke Taiwan. REUTERS/Yimou Lee
Taiwan mengklaim sebagai sebuah negara merdeka. Taiwan juga berulang kali berjanji akan mempertahankan kebebasannya dan demokrasinya.
Sedangkan Presiden Cina, Xi Jinping, dalam pidato tahun barunya, Jumat, 31 Desember 2021, menyebut penyatuan lengkap tanah airnya adalah sebuah aspirasi masyarakat di kedua pihak.
Usai pidato Tsai, Zhu Fenglian, Juru bicara kantor urusan Taiwan di Beijing mengatakan pihaknya bersedia berjuang untuk prospek reunifikasi yang damai. Namun, jika pasukan separatis ‘kemerdekaan Taiwan’ terus melakukan provokasi dan bahkan melewati batas, maka akan ada tindakan tegas yang diambil.
Zhu mengatakan mengejar kemerdekaan hanya akan melempar Taiwan ke dalam jurang yang dalam dan malapetaka. Dalam beberapa bulan terakhir, Beijing berulang kali mengirimkan misi udara ke wilayah selat Taiwan. Menjawab hal tersebut, Taiwan mengatakan tidak akan menyerah pada ancaman.
Sumber: Reuters
Baca juga: Xi Jinping Kirim Pesan Tahun Baru, Singgung Lagi Soal Penyatuan China dan Taiwan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu