TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat berisiko membayar "harga yang tak tertahankan" karena dukungannya terhadap Taiwan, kata Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, dalam sebuah wawancara dengan media pemerintah, Kamis, 30 Desember 2021.
Cina mengklaim Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya dan dalam dua tahun terakhir meningkatkan tekanan militer dan diplomatik untuk menegaskan klaim kedaulatannya, memicu kemarahan di Taipei dan kekhawatiran di Washington.
Menurut Wang Yi, dengan mendorong pasukan kemerdekaan Taiwan, Amerika Serikat tidak hanya menempatkan Taiwan ke dalam situasi yang sangat berbahaya tetapi juga menghadapkan Amerika Serikat pada harga yang tak tertahankan.
Taiwan telah muncul sebagai faktor kunci dalam ketegangan hubungan antara Cina dan Amerika Serikat, pendukung internasional terpenting dan pemasok senjata pulau itu meskipun tidak ada hubungan diplomatik formal.
Taiwan mengatakan sebagai negara merdeka dan bersumpah untuk mempertahankan kebebasan dan demokrasinya. Cina secara teratur menggambarkan pulau itu sebagai masalah paling sensitif dalam hubungannya dengan Amerika Serikat.
"Taiwan tidak memiliki jalan lain selain reunifikasi dengan daratan," kata Wang.
Sementara Amerika Serikat hanya mengakui satu Cina, namun diwajibkan oleh hukum untuk memberi Taiwan sarana membela diri dan telah lama mengikuti kebijakan "ambiguitas strategis" tentang apakah akan melakukan intervensi militer untuk melindungi Taiwan jika terjadi serangan Cina.
REUTERS