Komentar ini dilancarkan Ghazi Hamid, salah satu pejabat senior Hamas di Rafah, perbatasan langsung Palestina-Mesir. Dia menyatakan tidak akan menyerah dan menyetujui ajakan Israel untuk menghentikan serangan roket.
“Kami tidak akan mengibarkan bendera putih tanda menyerah dan akan terus berusaha melindungi rakyat kami. Namun saya tegaskan sebagai rakyat Palestina kami ingin hidup damai, aman namun kependudukan Israel memaksa kami melakukan perlawanan,” kata Hamid, Jumat (9/1).
Sejak Israel melakukan agresi militernya 27 September sedikitnya 10 tentara dan tiga warga sipil mereka tewas.
CNN | BAGUS WIJANARKO