TEMPO.CO, Jakarta - Juara dunia Kickboxing Frederic Sinistra meninggal karena komplikasi Covid-19. Ia juga dikenal sebagai aktivis anti vaksin Corona.
Sinistra meninggal setelah ia keluar dari rumah sakit. Pria berusia 41 tahun, yang dikenal sebagai The Undertaker, meninggal di rumahnya di Ciney, Belgia. Ia memutuskan untuk melakukan perawatan sendiri virus Corona di rumah.
Pria yang merupakan juara dunia tinju tiga kali ini dipaksa untuk mendapatkan bantuan medis oleh pelatihnya pada November. Ia membagikan foto sedang berbaring di ranjang rumah sakit di ruang perawatan intensif ICU.
Sinistra saat itu bernapas melalui tabung oksigen. Setelah keluar dari rumah sakit, petinju kelas berat itu dilaporkan melakukan perawatan sendiri berbekal tabung oksigen di rumah.
Kematian Sinistra terjadi ketika varian Omicron virus Corona diyakini lebih ringan dibandingkan jenis lainnya. Menurut laporan resmi di Inggris, risiko rawat inap akibat Omicron adalah 50-70 persen lebih rendah dibandingkan dengan Delta. Suntikan penguat Covid-19 disebut melindungi dari Omicron dan menawarkan kesempatan terbaik untuk melewati pandemi.
Baca Juga:
Kematian Sinistra diumumkan oleh rekannya di sebuah unggahan di Facebook. Atlet itu sebelumnya membagikan video di mana ia sedang berjuang untuk bernapas.
Sinistra yang dikenal sebagai orang anti vaksin mengatakan dalam unggahan lainnya bahwa virus kecil covid-19 tidak akan menghentikannya. Ia juga mengajukan keberatan terhadap langkah-langkah pemerintah untuk Covid.
Sinistra terakhir aktif di dunia maya pada 13 Desember 2021. Ia meninggal dua hari kemudian setelah mengalami serangan jantung. Dia dirawat di rumah sakit setelah dipaksa oleh pelatihnya Osman Yigin, menurut Sudinfo.
Petugas medis mengklaim sebagian besar pasien tidak disuntik vaksin Corona. Mereka menambahkan bahwa staf rumah sakit kelelahan di tengah lonjakan penerimaan rumah sakit.
Profesor Rupert Pearse, seorang dokter perawatan intensif di London dan anggota dari Intensive Care Society, mengatakan sangat penting untuk mendapatkan vaksinasi mereka yang berusia 20-an dan 30-an tahun. Bila tidak akan berakhir di bangsal perawatan kritis dengan virus.
Baca: Thailand Ingatkan Warga Berhati-Hati, Ada Klaster Omicron Super-spreader
THE SUN