TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Agung Rusia memerintahkan kelompok hak asasi manusia paling terkenal di negara itu dibubarkan karena melanggar undang-undang yang mengharuskan kelompok untuk mendaftar sebagai lembaga asing, Selasa, 28 Desember 2021.
Pembubaran kelompok Memorial ini tampaknya menjadi puncak tindakan keras terhadap kritikus Kremlin dalam satu tahun terakhir, dan belum pernah terjadi sejak berakhirnya era Soviet.
Sebelumnya, sejumlah tokoh yang banyak mengkritik pemerintah dipenjara, gerakan politiknya dilarang dan banyak sekutunya terpaksa melarikan diri. Moskow berdalih tindakan itu hanya menegakkan hukum untuk menggagalkan ekstremisme dan melindungi negara dari pengaruh asing.
"Ini adalah sinyal buruk yang menunjukkan bahwa masyarakat kita dan negara kita bergerak ke arah yang salah," kata Ketua Dewan Memorial Jan Raczynski kepada kantor berita TASS.
Menutup kelompok itu akan meningkatkan risiko "penindasan total" di Rusia, kata salah satu pengacara Memorial, Maria Eismont, dalam sidang Mahkamah Agung terakhir, Selasa.
Memorial menyebut gugatan itu bermotif politik. Kantor berita Interfax mengutip seorang pengacara, menyebutkan kelompok itu akan mengajukan banding, baik di Rusia maupun di Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa.
Didirikan di era "glasnost" liberalisasi Soviet oleh para pembangkang terkemuka termasuk janda pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Andrei Sakharov, Memorial awalnya berfokus pada pendokumentasian kejahatan era Stalinis.
Setelah itu, mereka mengkritisi pelanggaran HAM oleh Rusia dalam perang di Chechnya pada 1990-an, dan baru-baru ini berbicara menentang penindasan para tokoh oposisi yang berseberangan dengan Presiden Vladimir Putin.
Pihak berwenang menempatkan kelompok itu pada daftar resmi "agen asing" pada tahun 2015, sebuah langkah yang memerlukan banyak pembatasan pada kegiatannya.
Bulan lalu, jaksa menuduh Pusat Hak Asasi Manusia Memorial yang berbasis di Moskow dan Memorial International, struktur induknya, melanggar undang-undang agen asing.
Jaksa mengatakan Memorial International melanggar peraturan dengan tidak menandai semua publikasinya, termasuk posting media sosial, dengan label. Mereka menuduh pusat yang berbasis di Moskow itu memaafkan terorisme dan ekstremisme.
Berbicara pada sidang terakhir pada hari Selasa, seorang jaksa penuntut negara mengatakan Memorial telah mengorganisir kampanye media skala besar yang bertujuan untuk mendiskreditkan pihak berwenang Rusia.
Kelompok itu telah membantah adanya pelanggaran serius dan menyebut tuntutan hukum itu politis. Dikatakan bahwa anggotanya akan melanjutkan pekerjaan mereka bahkan jika organisasi dibubarkan.
Putin, mantan mata-mata di dinas keamanan KGB Soviet, mengatakan bulan ini Memorial telah membela organisasi yang dianggap Rusia sebagai ekstremis dan teroris, dan daftar korban penindasan era Soviet termasuk kolaborator Nazi.
Tahun lalu kritikus terkemuka Putin, Alexei Navalny, dipenjara atas tuduhan yang dia katakan dibuat-buat, setelah kembali dari Jerman untuk perawatan keracunan yang negara-negara Barat gambarkan sebagai upaya pembunuhan yang didukung negara. Jaringan politik Navalny dicap sebagai ekstremis dan banyak sekutunya telah dipenjara atau melarikan diri.
Rusia membela independensi sistem hukumnya dan mengatakan hukumnya tentang ekstremisme dan pengaruh asing serupa dengan yang ada di negara lain. Pemerintah menyangkal peran apa pun dalam meracuni Navalny.
REUTERS