TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan mengesahkan penggunaan darurat obat pil antiviral Covid-19 buatan Pfizer. Kementerian Keamanan Makanan dan Obat Korea Selatan pada Senin, 27 Desember 2021 mengatakan ini pertama kalinya Korea Selatan memperkenalkan obat oral Covid-19.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Korea Selatan kembali memperketat aturan social distancing setelah melonggarkan aturan itu pada November 2021. Keputusan untuk memperketat aturan pencegahan Covid-19 dilakukan menyusul naiknya kasus baru Covid-19 dan kasus infeksi virus corona dengan gejala parah sehingga membuat sektor kesehatan Negeri Gingseng tersebut terseok-seok.
Seseorang menjalani tes virus corona (COVID-19) di lokasi pengujian virus corona yang didirikan di stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, 15 Desember 2020.[REUTERS / Kim Hong-Ji]
Kenaikan kasus baru Covid-19 di Korea Selatan terjadi saat angka imunisasi vaksin virus corona di negara itu sudah lebih dari 92 persen. Di Korea Selatan, warga yang sudah berusia di atas 18 tahun, boleh mendapat imunisasi vaksin virus corona.
Obat antiviral Covid-19 buatan Pfizer bernama Paxlovid, yang berbentuk pil. Obat ini diharapkan bisa mencegah kondisi pasien Covid-19 mengalami gejala parah saat dirawat di rumah sakit atau di rumah. Menteri Keamanan Obat Korea Selatan Kim Gang-lip mengatakan dengan keragaman cara untuk merawat pasien Covid-19, selain lewat sejumlah suntikan, diharapkan bisa membuat kondisi pasien Covid-19 tidak memburuk.
Paxlovid hanya boleh digunakan oleh orang dewasa atau anak-anak usia 12 tahun ke atas atau mereka yang punya berat badan lebih dari 40 kilogram. Obat ini juga hanya bisa digunakan untuk pasien Covid-19 bergejala sedang, yang berpotensi ke gejala parah karena adanya penyakit bawaan.
Selain Paxlovid, obat oral virus corona adalah molnupiravir, yang dikembangkan oleh Merck. Obat ini dikenal juga dengan sebutan MSD kalau di Amerika Serikat dan Kanada.
Pada bulan ini, Korea Selatan juga sudah mengesahkan penggunaan molnupiravir, namun hanya untuk kondisi darurat. Kementerian Kesehatan Korea Selatan masih mengevaluasi molnupiravir karena masih diperlukan informasi tambahan soal efisiensinya.
Sumber : Reuters
Baca juga: Waktu Tepat Minum Obat Kolesterol dan Efeknya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.