TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi militer pimpinan Arab Saudi yang bertempur di Yaman mengatakan pada Ahad bahwa kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran telah menembakkan 430 rudal balistik dan 851 drone bersenjata ke Arab Saudi sejak perang dimulai pada 2015, dan menewaskan 59 warga sipil Arab Saudi.
Juru bicara pasukan koalisi Arab Saudi, Jenderal Turki al-Maliki, mengatakan gerakan yang bersekutu dengan Iran itu telah menggunakan bandara Sanaa sebagai pangkalan untuk melancarkan serangan ke kerajaan, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Houthi.
Yaman telah terperosok dalam perang sejak 2014 ketika Houthi mengambil alih ibu kota Sanaa dan menggulingkan pemerintah Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui secara internasional. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab melakukan intervensi terhadap gerakan Houthi pada tahun 2015, tetapi perang telah menemui jalan buntu selama bertahun-tahun, menewaskan puluhan ribu orang Yaman, sebagian besar warga sipil.
Arab Saudi telah berada di bawah tekanan dari sekutu Barat untuk mencabut blokade di pelabuhan Yaman dan bandara Sanaa, yang berkontribusi besar untuk menciptakan apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Pencabutan blokade juga menjadi syarat dari Houthi untuk memulai pembicaraan gencatan senjata.
Maliki membantah ada blokade di Yaman, menambahkan bahwa bandara Sanaa tetap terbuka untuk penerbangan PBB dan organisasi kemanusiaan, dikutip dari Reuters, 27 Desember 2021.
Rudal dan pesawat tak berawak terlihat dipajang di sebuah pameran di lokasi tak dikenal di Yaman dalam foto selebaran tak bertanggal yang dirilis oleh Kantor Media Houthi [File: Reuters]
Pada konferensi tersebut, al-Maliki mempresentasikan bukti kontrol milisi Hizbullah yang didukung Iran terhadap Houthi, ketika dia mengatakan bahwa rezim Iran mensponsori kehancuran dan kehancuran di wilayah tersebut, Saudi Gazette melaporkan.
Dia menambahkan bahwa Iran memberi makan ideologi sektarian di Yaman, Irak, Suriah dan Lebanon di mana ia mendirikan Hizbullah dan mengirimkan ideologinya ke negara-negara Arab untuk dihancurkan.
Konflik tersebut sebagian besar dilihat sebagai perang proksi lain antara musuh bebuyutan Timur Tengah, Arab Saudi dan Iran. Maliki berbagi video dengan wartawan yang katanya menunjukkan penasihat militer dari kelompok Syiah Lebanon yang didukung Iran, Hizbullah, membantu Houthi di Yaman.
Hizbullah dan Houthi menyangkal kelompok Lebanon terlibat dalam perang Yaman.
Baca juga: Saudi Klaim Hancurkan Gudang Senjata, Houthi: Serangan Kena Penjara dan Klinik
REUTERS | SAUDI GAZETTE