Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Patung Peringatan Tragedi Lapangan Tiananmen Dibongkar University of Hong Kong

Reporter

image-gnews
"Pilar Aib" setinggi delapan meter karya pematung Denmark Jens Galschiot untuk memberi penghormatan kepada para korban penumpasan Lapangan Tiananmen di Beijing pada 4 Juni 1989 terlihat sebelum dipindahkan ke University of Hong Kong (HKU) di Hong Kong, Tiongkok, 12 Oktober 2021. [REUTERS/Tyrone Siu]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu universitas terkemuka di Hong Kong telah membongkar dan memindahkan patung yang dibuat untuk mengenang pengunjuk rasa pro-demokrasi yang terbunuh selama penumpasan Lapangan Tiananmen di Cina pada 1989.

Karya seni yang berbentuk kumpulan tubuh manusia yang menderita dan membentuk pilar, adalah salah satu dari sedikit memorial publik yang tersisa di bekas jajahan Inggris untuk mengingat tindakan keras berdarah yang merupakan topik tabu di Cina daratan, di mana tidak dapat diperingati secara publik.

Dikenal sebagai "Pilar Aib", patung yang sudah berdiri di University of Hong Kong selama 20 tahun itu adalah simbol kunci dari kebebasan luas yang dijanjikan kepada Hong Kong pada 1997 kembali ke pemerintahan Cina.

Kota ini secara tradisional mengadakan peringatan tahunan terbesar di dunia untuk memperingati tindakan keras Lapangan Tiananmen.

Menurut Reuters, 23 Desember 2021, Dewan University of Hong Kong (HKU) mengatakan pada Kamis pagi bahwa mereka membuat keputusan untuk membongkar patung itu selama pertemuan Rabu, "berdasarkan nasihat hukum eksternal dan penilaian risiko untuk kepentingan terbaik Universitas".

"Dewan HKU telah meminta agar patung itu disimpan, dan bahwa Universitas harus terus mencari nasihat hukum tentang tindakan tindak lanjut yang sesuai," katanya.

Seorang mahasiswa membersihkan patung "Pilar Aib" di University of Hong Kong pada peringatan 32 tahun penumpasan demonstran pro-demokrasi di Lapangan Tiananmen Beijing pada 1989, di Hong Kong, Cina, 4 Juni 2021. [REUTERS/Lam Yik /File Foto]

Pada Rabu malam, penjaga keamanan menempatkan barikade kuning di sekitar patung tembaga berbobot dua ton setinggi delapan meter itu.

Dua wartawan Reuters melihat puluhan pekerja bertopi kuning memasuki lokasi patung, yang ditutupi terpal plastik putih dan dijaga oleh puluhan personel keamanan.

Suara keras dari alat-alat berat listrik dan rantai terdengar dari area tertutup selama beberapa jam sebelum pekerja terlihat membawa bagian atas patung dan menariknya ke atas derek menuju kontainer pengiriman yang menunggu.

Sebuah truk kemudian membawa kontainer itu pergi pada Kamis pagi. Situs patung ditutupi plastik putih dan dikelilingi oleh barikade kuning. Staf universitas kemudian menempatkan pot bunga Poinsettia, dekorasi Natal yang populer di Hong Kong, di sekitar barikade.

Beberapa bulan yang lalu, universitas telah mengirimkan surat resmi kepada penjaga patung yang meminta agar patung tersebut dipindahkan.

Pematung Denmark Jens Galschiot, yang menciptakan patung itu, mengaku terkejut dan akan mengklaim kompensasi atas segala kerusakan pada properti pribadinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Galschiot, yang menghargai patung itu sekitar US$1,4 juta (Rp20 miliar), telah menawarkan untuk membawanya kembali ke Denmark, tetapi mengatakan kehadirannya di Hong Kong diperlukan agar operasi kompleks berjalan dengan baik dan meminta jaminan bahwa dia tidak akan dituntut.

HKU mengatakan tidak ada pihak yang pernah memiliki izin untuk memajang patung itu di kampusnya dan mereka mengklaim berhak untuk mengambil "tindakan yang pantas" kapan saja.

HKU juga menyebut patung itu sudah rapuh dan bisa menimbulkan masalah keamanan.

Kampus itu sepi pada hari Kamis pagi, dengan mahasiswa yang sedang berlibur. Beberapa mahasiswa mampir ke kampus semalaman setelah mendengar berita itu.

"(Pihak) Kampus pengecut dengan melakukan ini di tengah malam," kata mahasiswa berusia 19 tahun bermarga Chan. "Saya merasa sangat kecewa karena itu adalah simbol sejarah."

Mahasiswa lain yang bermarga Leung mengatakan dia patah hati melihat patung itu dipotong-potong.

Pembongkaran patung itu adalah langkah terbaru yang menargetkan orang atau organisasi yang berafiliasi dengan demonstrasi 4 Juni 1989 atau pun segala pawai untuk memperingatinya.

Pihak berwenang telah menekan Hong Kong di bawah undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan Cina, yang menurut para aktivis hak asasi manusia digunakan untuk menekan masyarakat sipil, memenjarakan para pegiat demokrasi dan mengekang kebebasan dasar.

Cina mengatakan Undang-undang Keamanan Nasional Hong Kong tersebut telah memulihkan ketertiban dan stabilitas setelah protes jalanan besar-besaran pada 2019. Mereka bersikeras kebebasan berbicara dan hak-hak lainnya tetap utuh dan bahwa penuntutan tidak bersifat politis.

Cina tidak pernah memberikan laporan lengkap tentang penumpasan Lapangan Tiananmen 1989. Para pejabat menyebutkan jumlah korban tewas sekitar 300, tetapi kelompok hak asasi dan saksi mata mengatakan ribuan mungkin telah tewas dalam penumpasan unjuk rasa Lapangan Tiananmen.

Baca juga: Kisah Patung Peringatan Tragedi Tiananmen yang Terancam Digusur dari Hong Kong

REUTERS

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

19 jam lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

1 hari lalu

Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024. Dok. Humas Kementerian Pertahanan.
Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.


Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.


Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

2 hari lalu

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut isu Palestina sebagai akar masalah dari ketidakstabilan di Timur Tengah.


3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

Presiden Jokowi menyampaikan tiga pesan saat bertemu Menlu Cina Wang Yi di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini.


Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Jakarta usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

Jokowi menyoroti bidang perdagangan Indonesia-Cina terus meningkat sebesar 127 miliar USD.


Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis pagi, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, di Istana Kepresidenan Jakarta.


Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

3 hari lalu

Legoland Malaysia, salah satu destinasi wisata favorit di Malaysia. Dok.  tiket.com
Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.


Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

4 hari lalu

Ratusan kendaraan terjebak kemacetan saat menuju pintu keluar Tol Brebes Timur (Brexit) di Brebes, Jawa Tengah, 22 Juni 2017. Kemacetan tersebut terjadi akibat penutupan ruas jalan tol fungsional Brebes-Batang pada malam hari dan seluruh kendaraan diarahkan ke Brexit. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

Kemacetan saat mudik Lebaran tahun ini tidak separah tragedi Brexit 2016 yang Menewaskan 18 Orang atau macet parah di Beijing dan Pakistan.


Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

4 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi berjabat tangan dengan Menlu Palestina Riyad Al-Maliki, disaksikan antara lain Menlu Retno Marsudi sebelum sesi foto di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing, 20 November 2023. REUTERS/Florence Lo/Poo
Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi membahas situasi di Timur Tengah dengan timpalannya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian, di tengah ketegangan meningkat dengan Israel.