TEMPO.CO, Jakarta - Seorang politikus sayap kiri, Gabriel Boric terpilih sebagai presiden Chile termuda. Pria berumur 35 tahun ini menjadi terkenal karena protes anti pemerintah Chile.
Ia menang hampir di seluruh tempat pemungutan suara dengan mendulang 56 persen suara, dibandingkan dengan penantangnya Jose Antonio Kast yang meraup 44 persen.
Usai penghitungan suara, Kast mengakui kekalahan. Dia mencuit di akun Twitter dan memberi ucapai selamat kepada Boric ata kemenangan besarnya.
Presiden sebelumnya, Sebastian Pinera langsung menggelar konferensi video dengan Boric. Miliarder konservatif ini menawarkan dukungan penuh kepada Boric selama masa transisi tiga bulan.
"Saya akan menjadi presiden semua orang Chile," kata Boric dalam penampilan singkat di televisi bersama Pinera. "Saya akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi tantangan yang luar biasa ini."
Kemenangannya disambut meriah oleh rakyat Chile. Al Jazeera melaporkan dari ibukota Chili, suasana di Santiago euforia. Boric berjanji menjadi presiden untuk semua orang Chile, termasuk mereka yang menentang visinya untuk masa depan Chile. Dia berharap dapat meyakinkan semua orang akan masa depan yang lebih baik.
Gabriel Boric berasal dari Punta Arenas, di ujung selatan Chile. Selama mahasiswa, ia memimpin Federasi Mahasiswa di Universitas Chile di Santiago. Dia menjadi terkenal karena memimpin protes pada tahun 2011 menuntut pendidikan yang lebih baik dan lebih murah.
Pada tahun 2014, masih berusia 20-an, ia telah bergabung dengan Kongres nasional sebagai legislator majelis rendah. Ia mewakili wilayah Magallanes yang luas dan jarang penduduknya di selatan.
Pada kampanye tahun ini, dia berjanji untuk mengubur model ekonomi neoliberal yang ditinggalkan oleh diktator Jenderal Augusto Pinochet 1973-1990, Ia juga akan menaikkan pajak pada orang-orang super kaya untuk memperluas layanan sosial, memerangi ketidaksetaraan dan meningkatkan perlindungan lingkungan.
Di pusat kota Santiago, Chile, para pendukungnya bersorak, berpelukan dan mengibarkan bendera dengan gambar Boric. Ada pula bendera pelangi kelompok LGBT yang telah mendukung kebijakan inklusif sosial serta rencana merombak model ekonomi Chile yang berorientasi pasar.
"Kita berhasil!" ujar pendukung Boric, Paola Fernandez yang berusia 39 tahun. Ia menyatakan bahagia karena kebijakan progresif Boric.
Baca: Calon Sayap Kiri Boric Menang Pilpres Cile, Kast Mengakui Kekalahannya
AL JAZEERA