TEMPO Interaktif, Gaza : Amerika mulai menginginkan adanya gencatan senjata di Gaza setelah 40 orang Palestina dilaporkan tewas dalam serangan Israel di sekolah yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Seruan melalui salah satu departemen Amerika ini, menginginkan adanya gencatan senjata yang tidak dibatasi waktunya. Sebuah sekolah al-Fakhora di Jabaliya, ratusan murid-muridnya mengalami trauma dan ketakutan yang mencekam akan kematian setelah serangan membabi buta dari udara oleh Israel .
Hari ini, dalam beberapa serangannya, serdadu Israel lagi-lagi menewaskan tiga penduduk sipil. Palang Merah Internasional (ICRC) mendesak Israel untuk memberikan akases agar ambulans bisa masuk, agar bisa digunakan untuk mengevakuasi korban luka-luka di Gaza .
"Kami mendengar korban penduduk sipil berjatuhan. Situasinya saat ini penduduk Gaza mengalami trauma," ujar direktur operasi ICRC Pierre Kraehenbuehl.
Setidaknya 720 orang Palestina dikabarakan tewas termasuk 130 anggota Hamas, sejak serbuan Israel dimuali. Sedangkan di pihak Israel , sembilan orang tewas. Kondisi saat ini di Gaza, 1,5 juta penduduknya mulai terancam kelaparan, kekurangan air dan listrik, serta dokter dan perawat rumah sakit untuk merawat para korban luka-luka.
Ada 50 ribu anak-anak sudah menderita kekurangan gizi yang kronis, setelah berbagai fasilitas vital kota dihancurkan dan penutupan berbagai akses bantuan dari dunia internasional oleh Israel
ITN| AFP| AP| NUR HARYANTO