TEMPO.CO, Jakarta - Mantan CEO McDonald's Steve Easterbrook diharuskan mengembalikan uang pesangon senilai lebih dari US$ 105 juta atau setara Rp 1,5 triliun. Ia juga meminta maaf kepada perusahaan makanan cepat saji ini. Easterbrook digugat atas tuduhan bahwa dia telah berbohong untuk menutupi hubungan seksualnya dengan karyawan.
Sebagai bagian dari penyelesaian kasus ini, Easterbrook diwajibkan mengembalikan uang pesangon dari McDonald yang diterima pada 2019, menurut perusahaan dalam pernyataan tertulisnya. McDonald's menggugat Easterbrook pada Agustus 2020, sembilan bulan setelah mencapai kesepakatan pesangon. Perusahaan menyatakan Easterbrook tidak pernah memberi gambaran lengkap tentang hubungannya dengan seorang karyawan.
Perusahaan mengatakan bahwa ketika memecat Easterbrook, mereka hanya mengetahui pria ini menjalin hubungan non-fisik dengan seorang karyawan. Namun dari sumber anonim, ditemukan lusinan foto adanya hubungan asmara antara Earterbook dengan tiga karyawan wanitanya. Foto-foto itu dikirim Easterbrook ke email pribadi karyawan tersebut melalui akun perusahaan.
Atas gugatan McDonald's ini, Easterbrook mengklaim bahwa perusahaan memiliki informasi tentang hubungannya di sistem komputer ketika sedang merundingkan paket pesangon. "Resolusi hari ini menghindari proses pengadilan yang berlarut-larut," kata Ketua Dewan Direksi McDonald's Enrique Hernandez Jr.
Dalam pernyataannya, Easterbrook meminta maaf atas skandal ini. "Selama masa jabatan saya sebagai CEO, saya terkadang gagal menegakkan nilai-nilai McDonald's dan memenuhi tanggung jawab tertentu saya sebagai pemimpin perusahaan. Saya meminta maaf kepada mantan rekan kerja saya, Dewan Direksi, dan pemegang waralaba dan pemasok perusahaan karena telah melakukannya," kata dia dalam pernyataannya yang dipublikasi oleh McDonald's.
Pada April lalu, McDonald's mengatakan akan melakukan pelatihan ulang di restoran untuk melawan pelecehan seksual dan diskriminasi. Saat itu McDonald's menghadapi tuntutan hukum yang menuduh perusahaan menjadikan karyawan wanita sebagai obyek pelecehan seksual.
Baca: McDonald's Jepang Tambahkan 5 Item Teriyaki, Dua Burgernya Bikin Penasaran
REUTERS