TEMPO.CO, Jakarta - Pada 17 Desember, 10 tahun lalu Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Il meninggal. Pria yang lahir pada 16 Februari 1942 ini merupakan anak dari pasangan Kim Il-sung dan Kim Jong Suk. Sejak 1994, ia telah menjabat sebagai pemimpin, menggantikan ayahnya yang sebelumnya sudah menjadi pemimpin Korut sejak tahun 1948.
Dilansir dari web.archive.org Kim Jong Il berpulang akibat serangan jantung ketika ia sedang dalam perjalanan di kereta api. Media pemerintah Korut melaporkan hal ini pada hari Senin. Berita pun langsung memancing kekhawatiran masyarakat tentang siapa yang selanjutnya mengendalikan negara tertutup itu dan program nuklirnya.
Diketahui dari laporan seorang penyiar televisi mengatakan bahwa penyebab meninggalnya Kim Jong Il dikarenakan kerja fisik dan mental yang berlebihan dalam perjalanannya memberi panduan lapangan. Ia berpulang pada Sabtu di usia 69 tahun. KCNA meyebutkan Kim Jong Il meninggal pukul 8:30 pagi setelah infark miokard atau serangan jantung akut lanjut yang serius. Diketahui bahwa pada 2008, ia ternyata telah menderita stroke, namun terlihat sudah pulih.
Melansir dari www.cfr.org sebelum serangan jantung pada akhir tahun 2011 tersebut, Kim Jong Il merupakan Pemimpin Korut yang menjabat selama 17 tahun. Di bawah kepemimpinannya, masing-masing anggota militer mengumpulkan kekuatannya dalam mengambil keputusan yang kian meningkat untuk menggapai keunggulan atas partai.
Analis mendeskripsikan pemerintahan Kim Jong Il lebih informal, yakni dengan menaruh kepercayaan kepada hubungan pribadi dan melewatkan birokrasi formal. Setelah meninggal, kepemimpinan Korut diteruskan kepada Kim Jong un yang merupakan putra dari Kim Jong Il, pada 2012 saat ia berusia 28 tahun.
PUSPITA AMANDA SARI
Baca: Kisah Dinasti Kim Penguasa Korea Utara: Kim Jong Un, Kim Jong Il dan Kim Il sung