TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Tayyip Erdogan akan menaikkan upah minimum sebesar 50 persen menjadi 4.250 lira atau sekitar Rp3,9 juta per bulan mulai tahun depan untuk mengatasi jatuhnya mata uang dan lonjakan inflasi.
Upah minimum 2021, sebesar 2.825 lira per bulan, jatuh jika dikurs dolar AS yaitu dari 380 menjadi 185 dolar karena krisis mata uang, yang kedua di Turki dalam empat tahun. Kenaikan 50 persen membuat upah minimum setara dengan 275 dolar.
Kebijakan Erdogan yang tidak ortodoks untuk memotong suku bunga dalam menghadapi kenaikan harga memicu aksi jual lira, yang turun 40 persen sejak awal bulan lalu saja.
Dia mengatakan ketidakpastian yang dihasilkan oleh volatilitas pasar dan inflasi akan segera berakhir.
"Dengan kenaikan ini, saya percaya bahwa kami telah menunjukkan tekad kami untuk melindungi karyawan kami dari kehancuran dalam menghadapi kenaikan harga," kata Erdogan, dan menambahkan upah akan menjadi yang tertinggi yang pernah ada.
Pemerintah juga akan menaikkan pajak upah minimum untuk meringankan beban pengusaha, katanya.
Inflasi melonjak di atas 21% bulan lalu dan diperkirakan akan mencapai 30% tahun depan sebagian besar karena penurunan mata uang, yang mendorong harga barang impor.
Erdogan berbicara setelah bank sentral kembali memangkas suku bunga kebijakannya, sebesar 100 basis poin menjadi 14%, sebagai bagian dari program ekonomi baru pemerintah yang menekankan ekspor, kredit, dan pertumbuhan menjelang pemilihan umum pada 2023.
Lira jatuh sebanyak 5,6% ke rekor terendah 15,6890 versus dolar setelah penurunan suku bunga.
"Mata uang kami dikenal, dan itu adalah lira, dan kami tidak akan membiarkannya ditelan," kata Erdogan.
“Kami bertekad untuk mengakhiri ketidakpastian yang muncul akibat fluktuasi nilai tukar dan kenaikan harga selangit sesegera mungkin.”
Runtuhnya lira telah menjungkirbalikkan anggaran dan rencana rumah tangga, sementara melonjaknya harga secara keseluruhan telah menarik reaksi. Orang Turki telah melihat pendapatan mereka terkikis sejak bank sentral, di bawah tekanan dari Erdogan, mulai memangkas suku bunga pada bulan September.
Erdogan mengatakan stabilitas lira akan dipastikan dengan langkah-langkah baru dalam beberapa hari mendatang, tetapi tidak merinci apa yang dimaksudkannya itu.