TEMPO.CO, Jakarta - Kabinet keempat Perdana Menteri Belanda Mark Rutte baru saja dibentuk setelah membentuk koalisi yang terdiri dari partai VVD, D66, CDA, dan ChristenUnie.
Koalisi baru menandatangani kesepakatan yang dinamakan "Omzien naar elkaar, vooruitkijken naar de toekomst", yang artinya saling menjaga, menatap masa depan. Kesepakatan ini memiliki sejumlah poin utama setebal 50 halaman, menurut Dutchnews, 16 Desember 2021.
Salah satu rencana koalisi adalah pemotongan pajak sebesar 3 miliar euro (Rp48,6 triliun) yang dialokasikan untuk meringankan pekerja, keluarga, dan kelas menengah.
Berikut adalah beberapa poin utama yang dibawa oleh kabinet baru Mark Rutte.
Kesejahteraan Keluarga
Kabinet Mark Rutte menjanjikan penitipan anak yang sangat terjangkau. Kabinet berencana untuk menutupi hingga 95 persen dari biaya pengasuhan anak, dengan keluarga bertanggung jawab atas 5 persen sisanya, menurut NL Times.
Tunjangan pengasuhan anak, masalah yang menyebabkan ribuan keluarga dalam kesulitan keuangan dan mengakibatkan pengunduran diri kabinet ketiga Rutte hampir setahun yang lalu, akan dihapuskan. Partai koalisi pada akhirnya ingin menghapus semua tunjangan, tetapi rencana itu belum sepenuhnya terbentuk.
Upah minimum Belanda akan dinaikkan secara bertahap sebesar 7,5 persen menjadi 11 euro (Rp178 ribu). Keterkaitan antara upah minimum dan tunjangan bantuan sosial dan pensiun negara juga akan tetap ada, sehingga ini juga akan meningkat.
Pajak Jalan Raya
Kabinet berencana untuk menerapkan road pricing, atau pajak kilometer, pada 2030. Ini pada dasarnya berarti pajak jalan akan diubah sehingga pengendara membayar berdasarkan kilometer yang mereka kendarai. Jalan akan bebas tarif toll. Bagaimana tepatnya ini akan dicanangkan masih belum jelas. Semua yang diketahui adalah bahwa road pricing tidak akan dikaitkan dengan di mana dan kapan orang-orang mengemudi, tetapi berdasarkan jarak tempuh.
Kesejahteraan Mahasiswa
Sistem pinjaman mahasiswa akan dihapus. Semua mahasiswa akan kembali menerima hibah studi dasar. Pemerintah juga akan menyediakan hibah tambahan yang bergantung pada pendapatan bagi mahasiswa yang tidak dapat mengandalkan dukungan keuangan dari orang tua mereka. Jumlah hibah ini belum diketahui.
Mahasiswa yang berakhir pada sistem pinjaman dalam beberapa tahun terakhir akan diberikan kompensasi, baik dalam bentuk diskon pada utang studi mereka atau voucher studi untuk studi masa depan.
Mantan mahasiswa yang ingin membeli rumah juga akan lebih mudah mendapatkan hipotek. Pemberi pinjaman hipotek tidak akan lagi memperhitungkan utang studi semula, tetapi hanya sisa utang yang belum dibayar.
Namun berita buruk bagi pembeli rumah pertama kali dengan orang tua kaya, koalisi ini menghapus hadiah bebas pajak hingga 100.000 euro (Rp1,6 miliar) untuk membantu membiayai rumah pertama.
Perumahan
Koalisi Rutte IV juga memiliki rencana lain untuk membuat perumahan lebih terjangkau, terutama bagi pembeli pertama dan masyarakat berpenghasilan rendah. Misalnya, kabinet baru ingin menurunkan sewa perumahan sosial. Di sisi lain, orang-orang dengan gaji tinggi yang terus tinggal di perumahan sosial akan mendapat kenaikan sewa secara bertahap.
Jaminan Kesehatan
Pemerintah baru ingin mendorong gaya hidup sehat, yang berarti pajak yang lebih tinggi untuk gula dan tembakau. Cukai rokok akan dinaikkan menjadi 10 euro (Rp162 ribu) per bungkus. Pajak minuman ringan akan naik, dan kabinet ingin memperkenalkan pajak gula. PPN buah dan sayur pada akhirnya akan diturunkan menjadi 0 persen.
Sementara itu ada kabar baik untuk perempuan. Kabinet baru ingin membuat alat kontrasepsi mudah diakses dan gratis. Saat ini, paket asuransi kesehatan dasar mengganti pil untuk anak perempuan di bawah 18 tahun dan mengganti sebagian pil untuk perempuan muda berusia 18 hingga 21 tahun. Setelah itu, perempuan harus membayar sendiri alat kontrasepsi.
Pengurangan perawatan kesehatan akan tetap 385 euro (Rp6,2 juta). Namun, Kabinet berencana untuk membayarnya melalui beberapa perawatan alih-alih membayar seluruh jumlah setelah satu perawatan mahal.
Seni dan Budaya
Kabinet Mark Rutte akan mengalokasikan 170 juta euro (Rp2,75 miliar) setahun dalam seni dan budaya dan negara akan berkontribusi pada pembentukan sejarah nasional dan museum perbudakan.
Baca juga: Sosok Mark Rutte, Perdana Menteri Belanda yang Jadi Sorotan
DUTCHNEWS | NL TIMES