TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut negaranya adalah yang terdepan dalam hal rudal hipersonik. Saat negara-negara lain mencoba menyusul Rusia, Moskow sudah mengembangkan teknologi untuk menangkal serangan senjata-senjata baru.
Rusia dan Amerika Serikat diperkirakan memiliki jumlah hulu ledak dan kapal induk, yang sama. Namun Putin mengklaim, teknologi miliknya lebih maju.
“Kami jelas yang paling unggul,” kata Presiden Putin, yang juga mengklaim Rusia sebagai negara nomor satu di dunia dalam hal peningkatan kemampuan senjata-senjata tradisional.
Pemerintah Rusia telah melakukan peluncuran serta uji coba rudal hipersonik Zircon miliknya yang canggih. military.com
Menurut Putin, ke depannya nanti negara-negara kekuatan dunia akan memiliki senjata hipersonik serupa. Namun ketika negara lain sudah memiliki senjata hipersonik, Rusia akan di tahap sudah memiliki senjata lain untuk memerangi senjata hipersonik.
Sebelumnya pada bulan lalu, Presiden Putin mengatakan uji coba rudal jelajah hipersonik Zircon milik Rusia hampir rampung. Sedangkan pengiriman rudal jelajah ke Angkatan Laut Rusia akan dimulai pada 2022.
Sejumlah ahli dari negara - negara barat mempertanyakan seberapa maju generasi baru persenjataan Rusia. Saat yang sama, para ahli mengakui kecepatan, kemampuan bermanuver dan ketinggian rudal hipersonik sehingga membuat negara-negara lain sulit melacak dan mencegatnya.
Rudal hipersonik bisa bergerak di atas atmosfer dengan kecepatan 6.200 kilometer per jam. Kecepatan itu lebih lambat dari sebuah rudal balistik lintas benua, namun bentuk sebuah rudal hipersonik memungkinkannya bermanuver menuju sebuah target atau menjauh dari sejumlah pertahanan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Top 3 Dunia: Thailand Stop Penggunaan Sinovac dan Rudal Hipersonik Cina
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.