TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas kesehatan di Provinsi Guangdong, Cina, pada Sabtu, 11 Desember 2021, melaporkan ada satu kasus infeksi flu burung H5N6 yang terjadi pada manusia. Temuan ini sudah disampaikan ke pemerintah daerah.
Dalam pernyataan tertulis Health Commission of Guangdong Province mengatakan sejumlah ahli telah mempertimbangkan risiko penularan pada level ini masih rendah. Para ahli bidang kesehatan menasehati warga agar tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan, contohnya menghindari datang ke pasar penjualan unggas hidup. Sebab infeksi virus H5N6 dan H9N2 kemungkinan terjadi selama musim dingin dan semi.
Pasien yang terinfeksi virus flu burung di Provinsi Guangdong tersebut adalah seorang laki-laki usia 68 tahun. Dia masih dirawat di rumah sakit.
Seorang petugas kesehatan melihat ayam sebelum dimusnahkan di pasar grosir, Hong Kong, 31 Desember 2014. Hong Kong memusnahkan 15.000 ayam dan menghentikan impor dari Cina setelah ditemukannya virus flu burung. AP/Kin Cheung
Jumlah orang di Cina yang terinfeksi flu burung H5N6 pada tahun ini mengalami peningkatan sehingga membuat sejumlah ahli kesehatan waswas. Beberapa ahli ada yang berpandangan H5N6 yang ada saat ini, kemungkinan sudah berubah dan mungkin saja lebih mudah menular pada manusia.
Pada tahun ini, beberapa pasien yang tertular H5N6 berakhir dengan kematian. Hal itu dikuatkan lewat pernyataan dari pemerintah daerah dan laporan WHO.
Sumber: Reuters
Baca juga: Lonjakan Infeksi Flu Burung Di Cina Dikhawatirkan Membuat Virus Bermutasi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.