TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria yang membunuh istri dan tiga anaknya yang masih kecil sebelum bunuh diri, telah memalsukan sertifikat vaksinasi COVID-19 dan khawatir anak-anaknya akan diambil darinya ketika pemalsuan itu ditemukan, kata seorang jaksa Jerman, Selasa.
Polisi menemukan dua orang dewasa, keduanya 40 tahun, dan tiga anak berusia empat, delapan dan 10 tahun tewas akibat luka tembak di sebuah rumah keluarga di Koenigs Wusterhausen selatan Berlin pada Sabtu, dilaporkan Reuters, 7 Desember 2021.
Dalam catatan perpisahan yang ditemukan polisi, pria itu mengatakan bahwa dia memalsukan sertifikat vaksinasi COVID-19 untuk istrinya. Perusahaan tempat istrinya bekerja mengetahui pemalsuan itu, sehingga membuat pasangan itu takut mereka akan ditangkap dan kehilangan anak-anak mereka, kata jaksa Gernot Bantleon kepada Reuters.
Polisi dipanggil ke rumah itu setelah diberitahu oleh saksi yang melihat mayat di rumah itu, kata polisi dan jaksa pada Sabtu.
Kasus mengerikan muncul ketika Jerman telah memperketat pembatasan untuk mencoba membendung gelombang keempat pandemi virus corona. Sejak bulan lalu, karyawan telah diminta untuk menunjukkan bahwa mereka divaksinasi, pulih atau dites negatif untuk COVID-19.
Pihak berwenang Jerman sepakat pekan lalu untuk melarang orang yang tidak divaksinasi dari akses ke semua kecuali bisnis yang paling penting seperti toko kelontong, apotek dan toko roti, dan mereka juga berencana untuk mewajibkan vaksinasi COVID-19 untuk beberapa pekerjaan.
Baca juga: Jerman Ingin Buat Aturan Wajib Imunisasi Vaksin Virus Corona
REUTERS
Jika Anda memiliki pemikiran bunuh diri atau mengetahui ada orang yang mencoba bunuh diri, segera hubungi psikolog dan psikiater terdekat. Akses laman www.intothelightid.org/cari untuk mendapatkan layanan kesehatan mental. Pertolongan pertama bagi orang dengan pemikiran bunuh diri juga dapat dibaca di www.intothelightid.org/tolong.
Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri juga dapat menghubungi Yayasan Pulih di nomor telepon (021) 78842580. Ada pula Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan di nomor telepon (021) 500454, dan LSM Jangan Bunuh Diri di nomor telepon (021) 9696 9293.