TEMPO.CO, Jakarta - Israel melancarkan serangan udara di pelabuhan Suriah Latakia pada Selasa, menyebabkan kebakaran di area penyimpanan kontainer, media pemerintah Suriah melaporkan.
Ini adalah serangan Israel pertama di fasilitas tersebut.
Seorang juru bicara militer Israel menolak mengomentari laporan tersebut. Laporan media Suriah tidak menyebutkan adanya korban.
Israel telah sering melakukan serangan terhadap apa yang mereka klaim sebagai target Iran di Suriah, di mana pasukan yang didukung Iran, termasuk Hizbullah Lebanon, telah dikerahkan selama dekade terakhir untuk mendukung Presiden Bashar al Assad dalam perang Suriah.
Mengutip sumber militer, kantor berita negara SANA mengatakan Israel telah melakukan agresi udara pada pukul 1:23 pagi, menembakkan sejumlah rudal yang menargetkan area penyimpanan kontainer di pelabuhan dan membakar beberapa, Reuters melaporkan, 7 Desember 2021.
Sebuah sumber yang akrab dengan operasi pelabuhan mengatakan itu adalah pertama kalinya Israel menyerang fasilitas di pantai Mediterania Suriah. Latakia, pelabuhan komersial utama Suriah, membawa sejumlah besar kargo dari Iran, kata sumber itu.
Gambar yang dirilis oleh SANA menunjukkan api dan asap di area kontainer dan truk pemadam kebakaran di tempat kejadian.
Ismail Hilal, gubernur Latakia, mengatakan petugas pemadam kebakaran telah memadamkan api dan sedang bekerja untuk mendinginkan lokasi, SANA melaporkan. Televisi pemerintah mengatakan lima ledakan mengguncang kota itu.
Bulan lalu, media pemerintah Suriah melaporkan empat serangan Israel.
Rusia, yang telah menjadi sekutu paling kuat Assad selama perang Suriah, mengoperasikan sebuah pangkalan udara di Hmeimim sekitar 20 km dari Latakia.
Baca juga: Militer AS Tutupi Serangan Udara yang Bunuh Puluhan Warga Sipil Suriah pada 2019
REUTERS