TEMPO.CO, Jakarta - Militer Jerman pada hari Kamis memberi penghormatan kepada Kanselir Angela Merkel dengan upacara tertinggi mereka untuk seorang warga sipil, memainkan campuran eklektik musik pilihannya sendiri yang telah menarik perhatian bangsa Jerman.
Dalam upacara yang disebut Großer Zapfenstreich atau Grand Tattoo, yang diperkecil karena pembatasan Covid-19, korps musik staf Bundeswehr memainkan sebuah himne, sebuah lagu tahun 1960-an yang melantunkan lirik "I can't acquiesce, can't make do, I still want to win", serta lagu populer punk rock tahun 1970-an.
Himne berjudul "Holy God, We Praise Thy Name" adalah persembahan untuk Merkel sebagai Protestan, lagu tahun 60-an "Red roses are to rain for me" mungkin mencerminkan ambisi masa mudanya, sementara hit rock, "You Forgot The Color Film (Du hast den Farbfilm vergessen)", pertama kali dibawakan oleh artis punk Jerman Timur Nina Hagen.
Lahir di kota pelabuhan utara Hamburg sebagai putri seorang pendeta Protestan, Merkel dibesarkan di Jerman Timur yang Komunis sebelum mengambil alih pimpinan partai Jerman barat Katolik yang didominasi laki-laki, Christian Democratic Union (CDU), dikutip dari Reuters, 3 Desember 2021.
Setelah 16 tahun menjabat sebagai kanselir Jerman, dia akan digantikan oleh seorang dari Partai Sosial Demokrat Olaf Scholz minggu depan.
Merkel, 67 tahun, meninggalkan warisan besar selama memimpin Jerman. Dia telah menavigasi Jerman dan Eropa melalui berbagai krisis dan menjadi negara demokrasi liberal terdepan dalam menghadapi meningkatnya otoritarianisme di seluruh dunia.
Kritikusnya mengatakan Angela Merkel telah berhasil mengendalikan daripada memecahkan masalah dan mewarisi keputusan sulit penggantinya di banyak bidang.
Baca juga: Kanselir Jerman Angela Merkel, Perempuan yang Menorehkan Sejarah
REUTERS