TEMPO.CO, Jakarta - Uzra Zeya, Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat bidang keamanan warga sipil, demokrasi dan HAM, mengutarakan keprihatinan pada wartawan, pejuang anti-korupsi dan aktivis yang baru-baru ini mendapat kecaman dari Pemerintah Guatemala. Zeya menggaris bawahi perlunya transparansi dan akuntabilitas.
Kekhawatiran itu disampaikan Zeya dalam empat hari kunjungannya ke Guatemala. Pemerintahan Joe Biden berulang kali menekankan perlunya mengatasi korupsi di Guatemala dan negara-negara lain di Amerika tengah sebagai upaya untuk membendung tingkat migrasi dari kawasan itu.
“Perkembangan baru-baru ini di Guatemala terkait ancaman dan hukum palsu terhadap para wartawan, pejuang HAM dan anti-korupsi, telah menimbulkan kekhawatiran,” kata Zeya, Rabu sore, 1 Desember 2021.
Ilustrasi wartawan televisi. shutterstock.com
Sebelumnya pada Juli 2021 lalu, Jaksa Agung Guatemala mencopot seorang jaksa dari jabatannya di kepala unit anti-korupsi. Jaksa tersebut terkenal dengan sikapnya dalam memberantas korupsi dan dia saat ini sudah keluar dari Guatemala.
Sedangkan pada Selasa, 30 November 2021, pejabat di Guatemala menyebut mereka sedang mencoba mengajukan gugatan pada mantan jaksa penuntut Juan Francisco Sandoval dengan tuduhan penipuan, konspirasi dan penyalahgunaan kekuasaan.
Sejumlah wartawan yang suka mengkritik pemerintah, baru-baru ini mengatakan mereka telah menjadi sasaran investigasi kriminal. Pada akhir bulan lalu, polisi menahan tiga aktivis karena mencat sejumlah dinding Kongres dalam sebuah unjuk rasa pada 2020.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kuba Mencabut Akreditasi Wartawan Spanyol
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.