TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah warga Australia yang terinfeksi varian Omicron bertambah 7 orang. Pemerintah pun mengetatkan perbatasan domestik sambil menunggu ahli kesehatan mempelajari lebih lanjut varian baru Covid-19 ini. Para ahli masih menyelidiki bahayan yang ditimbulkan oleh Omicron.
Sebanyak tujuh kasus Omicron terbaru berasal dari Sydney, New South Wales. Ketujuhnya ditularkan dari seorang penumpang pesawat yang masuk ke negara itu pada 23 November 2021 dari Doha, Qatar.
Penumpang yang tertular Omicron tersebut tidak melakukan perjalanan ke Afrika bagian selatan. Kemungkinan besar ia tertular virus di pesawat.
Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzar mewanti-wanti warga Australia agar tak menganggap enteng Omicron. Dia menyatakan pihak berwenang tetap waspada hingga diketahui lebih banyak tentang infeksi dan virulensi Omicron. "Kami tahu virus ini berbahaya, yang muncul dalam beberapa bentuk berbeda. Jangan anggap enteng," kata Hazzard kepada wartawan.
Ibu kota NSW, Sydney, yang merupakan kota terbesar di Australia, telah menghapus lockdown yang berlangsung selama empat bulan terakhir. Sydney secara bertahap melonggarkan pembatasan seiring meningkatnya vaksinasi.
Namun pemerintah negara bagian lain meningkatkan pembatasan kedatangan antarnegara bagian. Australia Selatan, yang tidak terdeteksi kasus Omicron, mengatakan akan melakukan tes Covid-19 terhadap semua pendatang dari luar New South Wales.
Australia juga telah menunda rencananya untuk membuka kembali perbatasan bagi migran terampil dan pelajar asing selama dua pekan ke depan. Sementara warga yang kembali dari negara-negara Afrika bagian selatan harus menjalani karantina hotel selama dua minggu.
Baca: Kasus Pertama Omicron Terdeteksi di Nigeria
REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.