TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah komite di PBB pada Rabu, 1 Desember 2021, menunda keputusan soal siapa yang boleh mewakili Afghanistan dan Myanmar di PBB. Itu artinya, Afghanistan yang saat ini dipimpin oleh Taliban dan Myanmar yang sedang dipimpin militer, tidak akan diizinkan masuk PBB untuk saat ini.
Afghanistan dan Myanmar di bawah kepemimpinan yang baru telah berusaha agar bisa mendapatkan kursi di PBB. Mereka melawan posisi duta besar, yang ditunjuk dari pemerintahan sebelumnya.
Pengunjuk rasa anti kudeta membakar bendera Cina di Yangon, Myanmar 5 April 2021. [REUTERS / Stringer]
Komite di PBB yang terdiri dari sembilan negara, diantaranya Rusia, Cina dan Amerika Serikat, melakukan pertemuan di kantor pusat PBB untuk menggodok kredensial ke-193 negara anggota PBB untuk sesi di Sidang Umum PBB.
Sebelumnya sejumlah diplomat mengatakan kepada Reuters komite PBB tersebut tampaknya menunda pemberian keputusan soal wakil Afghanistan dan Myanmar di PBB berdasarkan pada pemahaman duta besar kedua negara, yang ditunjuk oleh pemerintahan sebelumnya, masih ada di kursi tersebut.
Duta Besar Swedia untuk PBB Anna Karin Enestrom mengkonfirmasi penundaan keputusan ini. Namun dia menolak berkomentar apakah duta besar yang ada saat ini dari Myanmar dan Afghanistan masih akan mewakili negara mereka di PBB.
Sumber: Reuters
Baca juga: Bank Dunia Berupaya Salurkan Bantuan ke Afghanistan Tanpa Melalui Taliban
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.