Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Penegakan Demokrasi di Ukraina Via Revolusi Oranye Hari Ini 17 Tahun Lalu

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Presiden Ukraina Pertimbangkan Pemilu Dini
Presiden Ukraina Pertimbangkan Pemilu Dini
Iklan

TEMPO.CO, Kiev -Pemilihan umum Presiden Ukraina 2004 memberikan kenangan tersendiri bagi negara Ukraina.

Pasalnya, waktu tersebut merupakan hari tercetusnya Revolusi Oranye, sebuah demonstrasi besar-besaran yang menuntut pelaksanaan pemilu ulang. Insiden tersebut menyeret beberapa nama tokoh besar Ukraina, seperti Viktor Yanukovych dan Viktor Yushchenko. 

Mengutip dari p2k.itbu.ac.id, Revolusi Oranye merupakan sebuah gerakan yang digalakkan oleh massa dan kubu dari Viktor Yushchenko.

Hasil Pemilu 2004 yang dimenangkan oleh kandidat Viktor Yanukovych dianggap curang. Oleh sebab itu, massa melakukan demonstrasi besar-besaran selama sepuluh hari guna mendesak pelaksanaan pemilu presiden ulang.

Melansir dari repository.umy.ac.id, warna oranye dipilih sebagai nama revolusi ini tidak terlepas dari kandidat kubu Viktor Yushchenko. Kandidat yang berasal dari kubu oposisi itu menggunakan warna oranye selama kampanye pemilu presiden. Revolusi Oranye juga dikenal dengan sebutan Revolusi Chestnut, yang diambil dari nama sebuah pohon yang tumbuh di kawasan ibukota Ukraina, Kiev.

Krisis politik di Ukraina melibatkan dua nama tokoh politik besar sekaligus calon kandidat presiden unggulan kala itu. Dua tokoh tersebut adalah Viktor Yanukovych, perdana menteri aktif Ukraina kala itu, dan Viktor Yushchenko, pemimpin oposisi dan mantan perdana menteri Ukraina masa pemerintahan Leonid Kuchma.

Sebagaimana dijelaskan dalam repository.unair.ac.id, saat itu, Viktor Yanukovych memeroleh dukungan besar dari Rusia, khususnya Vladimir Putin selaku presiden Rusia, dalam mempersiapkan dan melaksanakan kampanye pemilu. Sementara itu, kubu Viktor Yushchenko memeroleh dukungan dari Amerika Serikat sekaligus penggerak massa Revolusi Oranye.

Setelah pelaksanaan dua putaran pemilu berakhir, dinyatakan bahwa Viktor Yanukovych menjadi pemenangnya. Namun, pihak Viktor Yushchenko menolak keputusan tersebut dan mengeklaim terjadinya kecurangan. Usaha kecurangan yang dilakukan pihak Viktor Yanukovych sudah tampak bahkan sebelum pemilu dimulai.

Kubu Viktor Yanukovych melakukan berbagai kecurangan berupa menghambat proses kampanye dari kubu Viktor Yushchenko. Bentuk-bentuk kecurangan tersebut antara lain pemanipulasian jumlah pemilih, penyerangan mobil Yushcheko saat kampanye, dan penguntitan proses kampanye kubu Viktor Yushchenko oleh mata-mata negara. Puncaknya, pada 6 September 2004, Viktor Yushchenko mengalami sakit keracunan dioksin dengan kondisi fisik yang melemah.

Akhirnya, pagi hari setelah pelaksanaan pemilu presiden berlangsung. Para massa berkumpul di ibukota Ukraina sembari membawa bendera. Berbagai kendaraan, seperti mobil, truk, dan bus berkumpul di trotoar dan jalan raya. Mereka meneriakkan kata Yu-shchen-Ko! dengan penuh semangat. Mayoritas demonstran memakai atribut berwana oranye sembari menuju lapangan kemerdekaan.

Pada 26 Desember 2004 Ukraina menggelar pilpres ulang yang bersih dan sehat, dikutip dari p2k.unkris.ac.id. Hasil akhir pemilu ini menghasilkan keputusan Viktor Yuschchenko sebagai pemenang pemilu. Pengangkatan Viktor Yuschchenko sebagai presiden berlangsung pada 23 Januari 2005 di Kiev, ibukota Ukraina.

NAOMY A. NUGRAHENI
Baca juga : Pesan Anies Baswedan ke Golkar: Demokrasi Harus Memberikan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

10 jam lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

11 jam lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

12 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

20 jam lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

22 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

1 hari lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

1 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

1 hari lalu

Ilustrasi wartawan televisi. shutterstock.com
Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

1 hari lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.


KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

1 hari lalu

Sejumlah massa dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Depok membawa miniatur keranda berkain putih bertuliskan 'Matinya Demokrasi' saat menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor KPU Depok, Jawa Barat, Rabu, 6 Maret 2024. Aksi tersebut buntut dari temuan dugaan penggelembungan suara saat rekapitulasi suara di panitia pemilihan kecamatan (PPK) guna meningkatkan suara salah satu caleg DPR RI Dapil VI dari partai lain dan berharap agar KPU Kota Depok tegas menjunjung netralitas hingga integritas agar pesta demokrasi yang jujur dan adil. TEMPO/M Taufan Rengganis
KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

Ketua KPU Depok, Wili Sumarlin mengatakan Depok memiliki 11 kecamatan, sehingga kebutuhan PPK 55 anggota. Tiap kecamatan 5 orang.