TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas kesehatan Belanda pada Sabtu mengatakan mereka telah mendeteksi 61 kasus Covid-19 di antara orang-orang yang terbang dari Afrika Selatan pada hari Jumat dan meyakini setidaknya beberapa infeksi adalah varian Omicron.
Kasus-kasus itu ditemukan di antara 624 penumpang yang tiba di Bandara Schiphol Amsterdam dalam dua penerbangan pada Jumat sebelum pemerintah Belanda membatasi lalu lintas udara dari Afrika selatan karena kekhawatiran atas varian tersebut.
"Pada sejumlah orang yang diuji, varian Omicron diduga telah ditemukan," kata Institut Kesehatan Belanda (RIVM), dikutip dari Reuters, 28 November 2021.
Seorang juru bicara RIVM mengatakan "hampir pasti" kasus-kasus itu adalah varian B.1.1.529, tetapi pengujian lebih lanjut diperlukan untuk benar-benar yakin.
RIVM tidak akan mengatakan berapa banyak kasus yang dicurigai sebagai varian Omicron.
Penumpang dari penerbangan Jumat dipisahkan dari pelancong lain dan mereka yang dites positif sekarang diisolasi di sebuah hotel dekat bandara.
Hasil lengkap dari semua sampel uji yang dicurigai akan diumumkan pada hari Minggu waktu Belanda. "Para penumpang ini dikarantina," RIVM mengonfirmasi, dilaporkan NL Times.
Seorang juru bicara maskapai KLM, cabang Belanda Air France, mengatakan para penumpang dalam penerbangan telah dites negatif atau menunjukkan bukti vaksinasi sebelum naik pesawat di Cape Town dan Johannesburg.
"Terlalu jauh untuk mengatakan kami terkejut" dengan tingginya jumlah kasus, kata juru bicara KLM. "Tapi kami tidak punya penjelasan."
Juru bicara itu mengatakan ada kemungkinan banyak kasus positif berada di antara orang yang divaksinasi, atau jumlah orang yang tidak biasa mengembangkan infeksi setelah dites negatif.
Lebih dari seratus penumpang yang ingin terbang ke Schiphol tertinggal di Johannesburg, dan tidak diizinkan menaiki penerbangan KLM mereka pada Jumat malam, NL Times melaporkan. Saat KLM memeriksa pernyataan tes PCR negatif semua penumpang, ternyata lebih dari seratus pelancong tidak memenuhi persyaratan masuk, menurut maskapai.
Sekitar 160 pelancong diizinkan untuk bergabung dengan penerbangan ke Schiphol pada hari Sabtu setelah dipastikan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah Belanda.
Otoritas kesehatan Belanda berusaha menghubungi sekitar 5.000 penumpang lain yang telah melakukan perjalanan dari Afrika Selatan, Botswana, Eswatini, Lesotho, Mozambik, Namibia atau Zimbabwe sejak Senin untuk mendesak mereka melakukan tes Covid-19 sesegera mungkin.
Paula Zimmerman, seorang fotografer Belanda yang kembali dari kunjungan keluarga di Afrika Selatan pada Jumat pagi, mengatakan situasi para penumpang di pesawat itu kacau, karena mereka terus menunggu di landasan dan di terminal selama berjam-jam.
Zimmerman diberitahu bahwa dia dites negatif pada pukul 4 pagi, hampir 18 jam setelah mendarat di Amsterdam. Tapi dia kemudian menemukan dia berdiri tepat di sebelah seorang pria yang menemukan dia telah dites positif.
"Itu benar-benar aneh. Tidak ada koordinasi. Terlalu sedikit orang dan tidak ada orang yang mengatur," katanya.
Setelah menghabiskan berjam-jam dalam penerbangan yang kemungkinan memiliki banyak penumpang yang terinfeksi membuat Zimmerman cemas akan hari-hari mendatang, katanya.
"Saya telah diberitahu bahwa mereka berharap lebih banyak orang akan dites positif setelah lima hari. Agak menakutkan, membayangkan bahwa Anda berada di pesawat dengan banyak orang yang dites positif," tuturnya.
Warga negara Belanda masih diizinkan untuk pulang dari Afrika bagian selatan, sementara warga negara Uni Eropa diizinkan masuk dalam perjalanan ke negara asal mereka.
Staf medis, awak maskapai, dan orang-orang dengan kebutuhan mendesak juga masih diizinkan untuk bepergian. KLM akan melanjutkan penerbangan ke wilayah tersebut, tetapi semua pelancong sekarang harus dites negatif sebelum keberangkatan dan kemudian dikarantina setidaknya selama lima hari setelah tiba di Belanda.
Pemerintah Belanda pada hari Jumat mengumumkan penutupan bar, restoran, dan sebagian besar toko pada malam hari ketika mencoba untuk mengekang gelombang yang mencetat rekor kasus Covid-19 yang membebani sistem perawatan kesehatannya.
Varian Omicron telah terdeteksi saat banyak negara Eropa bergulat dengan lonjakan baru kasus virus corona.
Baca juga: Fakta tentang Varian Omicron, Varian Baru Covid-19 yang Mengkhawatirkan Ilmuwan
REUTERS | NL TIMES