TEMPO.CO, Jakarta - Afrika Selatan mengutarakan bahwa pemberlakuan larangan masuknya pelancong yang baru dari Afrika Selatan adalah hal yang tidak benar. Kebijakan itu diberlakukan gara-gara varian baru Covid-19 omicron, yang disebut sudah terdeteksi di Afrika Selatan.
Menteri Kesehatan Afrika Selatan Joe Phaahla pada Jumat, 26 November 2021, mengatakan bahwa Afrika Selatan bersikap transparan dan larangan masuknya pelancong yang baru datang dari negara itu, melanggar norma-norma dan standar WHO.
Seorang peselancar melakukan aksi protes saat diberlakukannya Lockdown dan larangan melakukan kegiatan salah satunya berselancar guna mencegah penyebaran Virus Corona di pantai Muizenberg di Cape Town, Afrika Selatan, 5 Mei 2020 REUTERS/Mike Hutchings
WHO dalam sebuah rapat darurat menyebut varian baru Covid-19 yang terdeteksi di Afrika Selatan ini dinamai omicron. Ilmuwan sejauh ini baru mendeteksi sebagian kecil varian Covid-19 omicron di sebagian besar wilayah Afrikan Selatan, Botswana, Hong Kong dan Israel.
Varian omicron telah memunculkan waswas apakah Covid-19 jenis ini kebal terhadap vaksin virus corona dan mudah menular. WHO menggambarkan varian omicron sebagai hal yang mengkhawatirkan usai mengadakan rapat teknis.
“Hal yang membuat kami khawatir adalah dampak dari keputusan ini (larangan masuknya pelancong dari Afrika Selatan) akan menyebabkan kerusakan pada industri pariwisata dan bisnis di negara-negara,” kata Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Naledi Pandor.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa rencananya akan menggelar sebuah rapat dengan dewan penasehat pada Minggu, 28 November 2021, untuk mempertimbangkan bukti varian Covid-19 omicron. Kabar penyebaran varian baru Covid-19 jenis omicron telah membuat mata uang rand anjlok 2 persen terhadap USD dan saham-saham di sektor perhotelan Afrika Selatan juga merosok karena investor kaget dengan temuan ini.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pertemuan WTO di Swiss Ditunda karena Varian Covid-19 B.1.1.529
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu