Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perang Korea 71 Tahun Lalu: Keganasan Episode Pertempuran Rawa Chosin

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Seorang anggota KIA Korea Selatan yang menangani Pemulihan dan Identifikasi memeriksa sejumlah kerangka di Incheon, Korea Selatan, 19 Maret 2017. Sejumlah kerangka tersebut merupakan sisa-sisa dari jasad tentara Cina yang berjuang selama Perang Korea pada 1950-1953. REUTERS/JUNG Yeon-Je/Pool
Seorang anggota KIA Korea Selatan yang menangani Pemulihan dan Identifikasi memeriksa sejumlah kerangka di Incheon, Korea Selatan, 19 Maret 2017. Sejumlah kerangka tersebut merupakan sisa-sisa dari jasad tentara Cina yang berjuang selama Perang Korea pada 1950-1953. REUTERS/JUNG Yeon-Je/Pool
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Bagi Amerika Serikat, Perang Korea adalah salah satu perang paling sulit,selain Perang Vietnam, yang pernah dialami pasca Perang Dunia II.

Bahkan, pasukan Marinir Amerika Serikat harus berjuang mati-matian dalam suatu episode pertempuran krusial, yaitu Pertempuran Rawa Chosin yang terjadi hari ini 71 tahun silam.

Pertempuran Rawa Chosin adalah sebuah pertempuran di awal Perang Korea dan menandai serangan kedua dari tiongkok terhadap Korea dan bertujuan untuk mengusir pasukan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB)

Menurut catatan sejarah, pertempuran ini melibatkan 15.000 Marinir Amerika Serikat bersama 15.000 tentara PBB.

Sedangkan, Tiongkok atau Cina mengerahkan hampir 120.000 pasukan. Dalam pertempuran ini, pasukan Amerika bersama tentara PBB harus melewati bentang alam yang sulit dan kepungan tentara Tiongkok.

Perang di Chosin pecah ketika pasukan Amerika bersama PBB terjebak oleh strategi Tiongkok dan tentara Korea bagian utara yang mendirikan basecamp di daerah Chosin.

Terjebaknya pasukan Amerika beserta PBB di daerah rawa Chosin mengakibatkan invasi besar-besaran ke daerah Chosin yang dikomandoi langsung oleh Jenderal Douglas MacArthur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Invasi besar-besaran tersebut diharapkan bisa mengakhiri pertempuran dan membasakan pasukan Amerika beserta PBB.

Sayangnya, invasi tersebut berujung kegagalan dan berakibat pada kalahnya pasukan Amerika beserta PBB dan memaksa pasukan Amerika beserta PBB untuk menyelamatkan diri.

Dalam pertempuran Chosin selama Perang Korea diperkirakan 17.000 pasukan PBB dan Amerika tewas. Sedangkan, dari pihak Cina diperkirakan terdapat 40.000 pasukan yang tewas.

EIBEN HEIZIER
Baca juga : Demo anti-Cina Rusuh, Polisi Australia Amankan Ibukota Kepulauan Solomon

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

22 jam lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

Amerika Serikat sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap Israel dan menggunakan hak vetonya dalam menghalangi terbentuknya Negara Palestina.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

1 hari lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

1 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

1 hari lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

1 hari lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

1 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

1 hari lalu

Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024. Dok. Humas Kementerian Pertahanan.
Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.


Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.