TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa sedang mempertimbangkan akan membatasi masa kedaluwarsa sertifikat vaksin Corona selama 9 bulan. Dengan dokumen ini, setelah kekebalan seseorang berkurang, maka ketika kekebalan berkurang, maka paspor vaksin akan kedaluwarsa.
Selain itu Eropa membahas pula rekomendasi untuk suntikan booster vaksin Corona. Komisi Uni Eropa mengatakan bahwa perlindungan dari dosis booster dapat bertahan lebih lama dibandingkan vaksinasi penuh.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa menyarankan pada Rabu bahwa semua orang dewasa harus menerima suntikan booster. Suntikan penguat vaksin Corona itu akan diprioritaskan kepada mereka yang berusia di atas 40 tahun.
“Jelas bahwa pandemi belum berakhir,” kata Komisaris Eropa Didier Reynders, Kamis. Karena itu, dia menyatakan aturan perjalanan perlu mempertimbangkan situasi terkini.
Sejumlah negara Eropa sedang berjuang menghadapi lonjakan kasus Covid-19 terutama di negara-negara yang tingkat vaksinasi yang rendah. Tingkat inokulasi di Uni Eropa adalah 67 persen. Namun ada sejumlah negara seperti Portugal dengan tingkat vaksinasi penuh mencapai 88 persen.
Pengumuman memberi suntikan booster tak lama setelah Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperingatkan awal pekan ini bahwa jumlah kematian akibat Covid-19 di Eropa bisa melebihi 2 juta pada Maret. WHO juga menggambarkan melonjaknya kasus baru-baru ini adalah hal yang sangat serius.
Berbagai negara Eropa telah mengumumkan langkah-langkah untuk menahan lonjakan kasus. Austria dan Republik Ceko telah mengambil pendekatan yang paling ketat dengan melakukan lockdown.
Baca: 90 Persen Pegawai Pemerintahan Federal Amerika Sudah Terima Vaksin Covid-19
CNBC | REUTERS