TEMPO.CO, Jakarta - Turki menyelesaikan dua tahap uji klinis vaksin Covid-19 produksi dalam negeri, Turkovac, dan kini telah dimintakan izin pemakaian darurat.
Vaksin Covid-19 ini diharapkan sudah bisa digunakan pada akhir tahun, kata Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca, Kamis, 25 November 2021.
Berbicara pada debat anggaran kementeriannya di parlemen, Koca mengatakan pekerjaan di Turkovac hampir selesai, dan menambahkan vaksin itu akan menandai proyek penelitian klinis Tahap III pertama yang sepenuhnya dilakukan oleh Turki.
"Saya ingin berbagi kabar baik, vaksin Covid-19 domestik Turkovac, telah mengajukan izin darurat mulai hari ini," kata Koca.
Kementeriannya mengatakan permintaan itu telah diajukan ke Badan Obat dan Alat Kesehatan Turki (TITCK). Turkovac merupakan vaksin tidak aktif seperti Sinovac.
Turki mulai mengembangkan Turkovac tahun ini, tetapi tanggal peluncuran vaksin tersebut mengalami penundaan. Presiden Tayyip Erdogan mengatakan Turki akan membuat vaksin tersedia secara global.
Turki telah memberikan hampir 120 juta dosis vaksin Sinovac Cina dan Pfizer/BioNTech, dengan lebih dari 50 juta telah menerima dua dosis vaksin. Turki juga mulai memberikan suntikan booster.
Jumlah infeksi harian Turki telah mencapai sekitar 30.000 sejak pertengahan September, sementara jumlah kematian harian, yang mencapai puncaknya dengan 290 pada September, tetap mendekati 200 hari ini.
Pada Rabu, Direktur Organisasi Kesehatan Dunia Eropa, Hans Kluge, mengatakan Turki telah menawarkan untuk menerima pasien Covid-19 untuk mendukung negara-negara Eropa yang kewalahan menangani pasien.
Koca menanggapi tweet Kluge, mengatakan Turki akan menyumbangkan 10 juta dosis vaksin virus corona lebih lanjut melalui fasilitas COVAX.