TEMPO.CO, Jakarta - Ekuador pada Rabu, 24 November 2021 mengumumkan akan mendistribusikan vaksin virus corona dosis ketiga atau vaksin penguat kepada sebagian besar populasi negara itu. Vaksin penguat tersebut akan dibagikan mulai Januari 2022 menyusul naiknya kasus-kasus virus corona di kawasan Amazon gara-gara sulitnya menjalankan imunisasi massal vaksin virus corona.
Ada sekitar 68 persen dari populasi Ekuador yang sudah mendapat suntik dua dosis vaksin virus corona. Pemerintah Ekuador berharap bisa memberikan imunisasi vaksin Covid-19 sampai 85 persen pada 17.8 juta warga negaranya.
“Kami akan memulai memberikan suntikan dosis penguat vaksin virus corona pada sebagian besar populasi kami terhitung mulai Januari 2022. Ini sesuai dengan rencana vaksinasi kami,” kata Kementerian Kesehatan Ekuador Ximena Garzon.
Petugas berbaju pelindung membawa mayat dengan troli di luar Rumah Sakit Teodoro Maldonado Carbo di tengah penyebaran virus Corona, di Guayaquil, Ekuador 3 April 2020. Banyak jasad terlantar karena penuhnya rumah jenazah dan terbatasnya akses untuk menguburkannya. REUTERS/Vicente Gaibor del Pino
Pemerintah Ekuador saat ini sudah memberikan suntik vaksin virus corona pada sejumlah pasien lansia dan merera yang punya gangguan imunitas. Para tenaga kesahatan yang bertugas di garda depan juga mendapatan suntikan penguat vaksin virus corona.
Secara objektif Pemerintah Ekuador ingin membuat wabah Covid-19 berada dalam kendali agar bisa menjaga pemulihan ekonomi Ekuador. Masalah likuiditas telah membuat pandemi Covid-19 di Ekuador memburuk.
Menteri Kesehatan Garzon menyaradari adanya sejumlah permasalahan mengenai pengadaan vaksin virus corona, khususnya di sejumlah provinsi karena adanya keraguan. Kondisi ini telah membuat kasus positif Covid-19 di daerah-daerah tesrebut mengalami kenaikan.
“Kami mengalami wabah Covid-19 di sejumlah provinsi. Kami mengalami kenaikan kasus infeksi virus corona, termasuk kasus pasien Covid-19 yang harus di rawat di rumah sakit dan ICU,” kata Garzon.
Data Kementerian Kesehatan Ekuador mengungkap ada 525 ribu kasus positif Covid-19. Lebih dari 33 orang meninggal akibat virus corona di negara itu.
Sumber; Reuters
Baca juga: Kebijakan Wajib Suntik Vaksin Virus Corona di Kenya Jadi Kontroversi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.