TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Filipina Manny Pacquiao mengaku pernah menggunakan shabu saat masih muda. Sebabnya dia naif tak tahu tentang hukum.
Namun itu adalah masa lalu. Pacquiao mengatakan narkoba merupakan ilegal dan harus dihukum.
Pernyataan Manny Pacquiao seperti menjawab tudingan Presiden Rodrigo Duterte. Pekan lalu Duterte menyatakan seorang kandidat calon presiden yang tak disebutkan namanya adalah pengguna kokain.
Tudingan itu disebutkan dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Kamis. Sayangnya Duterte tidak menyebutkan nama kandidat yang menggunakan narkoba.
Manny Pacquiao dan Duterte semula memiliki hubungan dekat. Pacquiao yang merupakan pensiunan petinju juara dunia, menjadi pendukung Duterte saat perang terhadap narkoba yang telah menewaskan ribuan orang.
Namun menjelang pemilihan 2022, Pacquiao menjauh dari Duterte yang sedang menghadapi penyelidikan internasional atas tindakan keras terhadap pengedar narkoba. Manny Pacquiao menyatakan para pelanggar harus memiliki kesempatan membela diri.
"Kami harus memenjarakan mereka yang menggunakan dan menjual narkoba. Itulah yang dikatakan undang-undang," kata Manny Pacquiao.
Pacquiao mengejutkan dunia olahraga pada 2016 ketika dia mengaku menggunakan mariyuana dan sabu saat remaja. Ia dikenal karena kebangkitannya dari anak jalanan menjadi salah satu petinju pound-for-pound terbesar sepanjang masa. Ia menjadikan pemberantasan narkoba, korupsi, dan kemiskinan sebagai tema utama kampanyenya untuk menggantikan Duterte menjadi presiden Filipina berikutnya.
Baca: Jaksa Penuntut ICC Hentikan Sementara Investigasi Perang Narkoba di Filipina
CHANNEL NEWS ASIA