TEMPO.CO, Jakarta - Dua dari 17 misionaris Kristen Amerika dan Kanada yang disandera geng Haiti sejak bulan lalu dibebaskan. "Kami telah mengetahui bahwa dua sandera di Haiti dibebaskan," kata Christian Aid Ministries yang mengatur perjalanan kelompok misionaris dalam sebuah pernyataan.
Sebanyak 16 orang Amerika dan satu orang Kanada, termasuk lima anak-anak, diculik pada Oktober setelah mengunjungi panti asuhan. Insiden itu menyita perhatian internasional terhadap masalah penculikan yang mengerikan di Haiti.
Penculikan terjadi di tengah memburuknya krisis ekonomi dan politik di Haiti. Hal ini memicu meningkatnya kekerasan.
Dihubungi oleh Reuters, juru bicara Kepolisian Nasional Haiti, Gary Desrosiers, membenarkan bahwa dua sandera telah dibebaskan hari Minggu.
Sebelumnya pejabat Haiti menyatakan geng Haiti yang dikenal sebagai 400 Mawozo menuntut tebusan US$ 1 juta per orang. Seorang pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai pemimpin geng mengatakan para sandera misionaris itu akan dibunuh jika tak dibayar. Pernyataan itu diunggah di Youtube bulan lalu.
"Jika saya tidak menemukan apa yang saya butuhkan, orang Amerika ini, saya lebih baik membunuh mereka semua, dan saya akan menodongkan senjata besar di kepala mereka masing-masing," kata pria dalam video itu.
Kelompok 400 Mawozo semula pencuri lokal kecil-kecilan dan berkembang menjadi salah satu geng paling ditakuti di Haiti. Mereka menguasai daerah pedesaan di timur ibu kota Port-au-Prince.
Geng Haiti terus memperluas wilayah mereka dalam beberapa tahun terakhir, dan makin berani sejak pembunuhan terhadap Presiden Jovenel Moise, Juli lalu.
Baca: Tersangka Pembunuhan Presiden Haiti Meninggal karena Komplikasi Covid-19
REUTERS