TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan orang turun ke jalan di Australia pada Sabtu, 20 November 2021, memprotes wajib vaksinasi Covid-19, sementara kerumunan yang lebih kecil berkumpul untuk mendukung langkah pemerintah.
Hampir 85 persen warga Australia berusia 16 tahun ke atas telah divaksinasi penuh terhadap virus corona. Meskipun vaksinasi nasional bersifat sukarela, negara bagian mewajibkan vaksinasi untuk banyak pekerjaan dan melarang mereka yang tidak divaksinasi melakukan kegiatan seperti makan di luar dan nonton konser.
Pengunjuk rasa anti-vaksinasi berbaris melalui pusat kota Melbourne, kota terpadat kedua di Australia yang paling parah dilanda pandemi, dengan meneriakkan 'Kebebasan, kebebasan' sambil mengacungkan poster 'Akhiri Pemisahan Sekarang'.
Para pengunjuk rasa juga berkumpul di Sydney, Brisbane dan kota-kota lain. Sebuah spanduk di Sydney berbunyi, "Hidup saya bukan hadiah dari pemerintah, itu adalah hadiah dari Tuhan," menurut surat kabar The Age.
Demonstrasi anti-vaksinasi berlanjut selama berminggu-minggu di Australia, kadang-kadang menjadi kekerasan dan menarik kelompok-kelompok warga.
Gerakan anti-vaksinasi, bagaimanapun, tetap kecil, dengan jajak pendapat menunjukkan jumlahnya hanya satu digit.
Sebuah demonstrasi tandingan dilakukan ratusan orang di Melbourne, yang diselenggarakan oleh kelompok Kampanye Melawan Rasisme & Fasisme di bawah slogan "Don't scab, get the jab".
Pada hari Sabtu, ada 1.166 infeksi Covid-19 baru di negara bagian Victoria, di mana Melbourne adalah ibu kotanya. Lima orang lagi meninggal. Negara bagian terpadat, New South Wales, di mana hampir 92 persen orang divaksinasi lengkap, melaporkan 182 kasus baru.
Terlepas dari wabah Delta yang menyebabkan penguncian berbulan-bulan di Sydney dan Melbourne, Australia hanya memiliki sekitar 760 kasus yang dikonfirmasi dan 7,5 kematian per 100.000 orang, menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia, jauh lebih rendah daripada banyak negara maju lainnya. Inggris, misalnya, memiliki lebih dari 14.000 kasus yang dikonfirmasi dan 211 kematian per 100.000 orang.
Tetangga Selandia Baru, yang juga belajar hidup dengan virus corona melalui tingkat vaksinasi yang tinggi, melaporkan 172 kasus baru. Pada hari Jumat, 83 persen dari populasi negara Pasifik telah sepenuhnya divaksinasi.
REUTERS