Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Geng Bersenjata Bunuh 43 Orang di Nigeria Menjelang Kunjungan Menlu AS

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara selama kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 4 Februari 2021. [REUTERS / Tom Brenner]
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara selama kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 4 Februari 2021. [REUTERS / Tom Brenner]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 43 orang tewas menyusul penembakan yang dilakukan sekelompok orang bersenjata di negara bagian Sokoto, Nigeria pekan ini.

Jumlah korban penembakan oleh kelompok bersenjata  ini tiga kali lebih banyak dari yang dikatakan para pejabat, kata seorang juru bicara gubernur negara bagian itu, Rabu, 17 November 2021.

Meskipun militer sedang melakukan operasi untuk membasmi gelombang kekerasan oleh geng-geng bersenjata yang dikenal sebagai bandit di barat laut, termasuk pemadaman telekomunikasi, kekerasan dan penculikan terus berlanjut.

Serangan terakhir di kota Illela Sokoto yang berbatasan dengan Republik Niger terjadi dari Minggu malam hingga Senin dini hari.

Pemerintah negara bagian mengatakan 13 orang tewas sementara dua lainnya tewas di kota lain di timur ibu kota negara bagian.  

"Namun, pada saat kunjungan gubernur Rabu sore jumlah korban telah meningkat menjadi 43," kata Muhammad Bello, juru bicara gubernur dalam sebuah pernyataan.

Bulan lalu, orang-orang bersenjata menewaskan sedikitnya 43 orang dalam serangan lain di negara bagian itu. 

Geng bersenjata yang beroperasi untuk mencari keuntungan telah membunuh atau menculik ratusan orang di Nigeria barat laut tahun ini.

Kunjungan Menlu Blinken

Washington menghapus Nigeria dari daftar negara-negara dengan masalah kebebasan beragama, hanya sehari sebelum Menteri Luar Negeri Antony Blinken tiba di negara itu sebagai bagian dari tur ke Afrika.

Kelalaian itu mendapat teguran keras dari komisi pemerintah AS yang telah merekomendasikan pemerintahan Biden agar Nigeria tetap disebut sebagai negara yang menjadi perhatian khusus karena terlibat atau menoleransi pelanggaran kebebasan beragama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Blinken membuat pengumuman tahunan pada hari Rabu dengan menyebut Myanmar, Cina, Eritrea, Iran, Korea Utara, Pakistan, Rusia, Arab Saudi, Tajikistan dan Turkmenistan sebagai negara-negara yang menjadi perhatian khusus.

Dia juga menempatkan Aljazair, Komoro, Kuba dan Nikaragua dalam daftar pengawasan kebebasan beragama, dan menunjuk kelompok bersenjata, termasuk Negara Islam ISIS dan beberapa afiliasinya, sebagai entitas yang menjadi perhatian.

Tetapi Nigeria, yang ditambahkan ke daftar untuk pertama kalinya pada tahun 2020, tidak masuk lagi.

Blinken akan tiba di Abuja pada hari Kamis, di mana ia akan bertemu dengan para pejabat termasuk Presiden Muhammadu Buhari dan menyampaikan pidato tentang kebijakan AS di Afrika.

Departemen Luar Negeri tidak menanggapi permintaan komentar, dan tidak jelas apakah penunjukan itu terkait dengan perjalanan Menlu itu.

Komisi AS untuk Kebebasan Beragama Internasional (USCIRF) pada bulan April merekomendasikan agar Nigeria tetap dalam daftar, dengan alasan "kekerasan oleh kelompok Islam militan dan aktor bersenjata non-negara lainnya, serta diskriminasi, penahanan sewenang-wenang, dan hukuman penistaan agama oleh otoritas negara". 

Komisi, yang juga merekomendasikan India, Suriah dan Vietnam ditetapkan sebagai negara yang menjadi perhatian, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "terkejut" dengan penghapusan Nigeria.

"Kami mendesak Departemen Luar Negeri untuk mempertimbangkan kembali penunjukannya berdasarkan fakta yang disajikan dalam laporannya sendiri," kata Ketua Nadine Maenza, mengacu pada laporan departemen tentang kebebasan beragama internasional pada bulan Mei, yang mengutip masalah kebebasan beragama di Nigeria.

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Biden, Obama dan Clinton Dicemooh karena Bela Israel dalam Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

6 jam lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Biden, Obama dan Clinton Dicemooh karena Bela Israel dalam Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

Joe Biden, Barack Obama dan Bill Clinton dicemooh demonstran atas dukungannya terhadap serangan Israel ke Gaza


Deretan Kontroversi Diva Nyentrik Lady Gaga

10 jam lalu

Lady Gaga dan Joaquin Phoenix dalam film Joker: Folie a Deux. Foto: Instagram/@toddphillips
Deretan Kontroversi Diva Nyentrik Lady Gaga

Lady Gaga, diva bernama asli Stefani Joanne Agelina Germanotta ini juga kerap mendulang atensi karena sederet kontroversinya.


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

10 jam lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Lady Gaga: Diva Nyentrik yang Menapaki 38 Tahun

11 jam lalu

Lady Gaga saat menghadiri acara Piala Oscar di Hollywood, Los Angeles, California, 13 Maret 2023. REUTERS/Eric Gaillard
Lady Gaga: Diva Nyentrik yang Menapaki 38 Tahun

Bintang nyentrik Lady Gaga, penyanyi, penulis lagu dan aktris kini tengah dinanti aktingnya di film Joker: Folie a Deux yang masuk proses tahap akhir.


Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

11 jam lalu

Jenderal Charles Q. Brown Junior. REUTERS
Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

Jenderal militer AS mengatakan bahwa Washington belum memberikan semua senjata yang diminta Israel, karena AS tidak bersedia memberikannya saat ini


Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

14 jam lalu

Bagian dari jembatan Francis Scott Key yang runtuh setelah ditabrak kapal kontainer Dali di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Insiden ini menyebabkan sebagian besar Jembatan Francis Scott Key runtuh yang menyebabkan beberapa kendaraan yang melintasi terperosok ke Sungai Patapsco. U.S. Army Corps of Engineers/Handout via REUTERS
Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

Top 3 dunia adalah Kemlu dalami dugaan adanya WNI di kapal penabrak di Baltimore, warga AS tak setuju serangan Israel, jenazah ABK WNI dipulangkan.


Ragam Respons Atas Resolusi DK PBB Agar Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadan

20 jam lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akhirnya menyetujui resolusi gencatan senjata segera antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Ragam Respons Atas Resolusi DK PBB Agar Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadan

Resolusi DK PBB ini disahkan dengan skor 14-0 usai Amerika Serikat abstain, tidak menggunakan hak vetonya.


WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

1 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

Kementerian Luar Negeri menjelaskan ihwal WNI yang disebut menjadi kapten kapal yang menabrak jembatan di Baltimore, Amerika Serikat.


Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

1 hari lalu

Puluhan demonstran pro-Palestina mengangkat telapak tangan mereka saat rapat Kongres Amerika Serikat di Capitol Hill, Washington, AS, 31 Oktober 2023. Puluhan demonstran pro-Palestina menyerbu rapat Kongres Amerika Serikat yang tengah membahas bantuan dana untuk Israel yang masih berperang dengan Hamas. REUTERS/Kevin Lamarque
Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

55% warga Amerika Serikat tidak menyetujui respons militer Israel ke Gaza, menurut jajak pendapat terbaru Gallup


Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

1 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI