TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin protes terhadap pemerintah Kuba, Yunior Garcia dan istrinya mendarat di bandara Barajas Madrid pada Rabu sore, 17 November 2021. Ia sebelumnya dikabarkan menghilang.
Yunior Garcia, yang meninggalkan Kuba dua hari setelah pemerintah memblokir protes besar yang direncanakan, terbang dengan pesawat komersial dan memasuki Spanyol dengan visa turis, kata sumber di pemerintah Spanyol, seperti dikutip Reuters, Kamis.
Seorang juru bicara pemerintah Kuba mengkonfirmasi Yunior Garcia berada di Spanyol.
Surat kabar Spanyol El Pais mengutip sumber-sumber dekat dengan Garcia yang mengatakan dia pergi karena "tekanan brutal polisi" dalam beberapa pekan terakhir menjelang demonstrasi yang direncanakan.
Garcia tidak segera menanggapi permintaan komentar pada hari Rabu.
Rumah Garcia di Havana dikelilingi oleh petugas keamanan negara dan pendukung pemerintah pada hari Minggu, ketika dia berencana untuk memimpin demo dengan berbaris di salah satu jalan pusat ibukota dengan mawar putih di tangan.
Pada hari Senin, 15 November 2021, ketika dia dan pembangkang lainnya menyerukan protes yang meluas, sekitar rumahnya sepi. Rekan aktivis di media sosial sejak itu mengatakan mereka belum mendengar kabar darinya sejak Selasa pagi.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengutuk apa yang disebutnya taktik intimidasi dari pemerintah Kuba, sementara kantor berita Spanyol EFE mengatakan pihak berwenang telah mencabut akreditasi pers untuk beberapa wartawannya di Havana.
Garcia adalah tokoh sentral dalam gelombang protes yang mengguncang Kuba pada Juli dan menarik ribuan orang turun ke jalan berdemonstrasi menentang kekurangan bahan pokok, pembatasan kebebasan sipil, dan penanganan pandemi virus corona.
Protes, yang terbesar di Kuba dalam beberapa dekade, memicu reaksi keras dari pemerintah dengan menangkap ratusan demonstran.