Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polusi Udara Semakin Parah, India Tutup Sementara 5 Pembangkit Listrik Batu Bara

Reporter

image-gnews
Orang-orang bermain kriket di dataran banjir sungai Yamuna pada pagi yang berkabut di New Delhi, India, 17 November 2021. [REUTERS/Anushree Fadnavis]
Orang-orang bermain kriket di dataran banjir sungai Yamuna pada pagi yang berkabut di New Delhi, India, 17 November 2021. [REUTERS/Anushree Fadnavis]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah India menutup sementara lima pembangkit listrik tenaga batu bara pada Rabu setelah semakin banyak anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena polusi udara yang memburuk di New Delhi.

Kota berpenduduk 20 juta itu adalah ibu kota paling tercemar di dunia untuk tahun ketiga berturut-turut pada tahun 2020, menurut IQAir, sebuah kelompok pengamat kualitas udara Swiss, dan kualitas udara telah mencapai tingkat berbahaya di sana dan di bagian lain India utara bulan ini.

Beberapa hari terakhir, pada pagi hari yang sebetulnya cerah, sinar matahari bahkan tidak mampu untuk menembus kabut asap, dan ikon kota yang hanya beberapa ratus meter jauhnya hampir tidak terlihat, menurut laporan Reuters, 17 November 2021.

Rumah sakit juga melihat peningkatan tajam dalam jumlah anak dengan keluhan pernapasan, meningkatkan kekhawatiran di antara orang tua dan dokter tentang kesehatan mereka dalam jangka pendek dan panjang.

Jumlahnya melonjak tiga kali lipat dalam tujuh hingga 10 hari terakhir, menurut Arvind Bountra, kepala pediatri di Max Super Specialty Hospital.

"Ini secara langsung terkait dengan polusi tingkat tinggi yang dihadapi kota Delhi dan NCR..." kata Bountra, merujuk pada National Capital Region (NCR), wilayah metropolitan yang mencakup kota-kota satelit Delhi.

Paparan polutan yang berkepanjangan, termasuk timbal, dapat menyebabkan komplikasi yang lebih parah.

"Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa fungsi kognitif otak (di antara anak-anak) juga dipengaruhi oleh partikel yang sangat kecil ini," papar Bountra.

Hampir setiap hari, Indeks Kualitas Udara (AQI) tetap di atas 451 pada skala 500, menunjukkan kondisi "sangat buruk" dan "parah" yang memengaruhi bahkan untuk orang sehat sekalipun, dan berdampak serius pada mereka yang memiliki riwayat penyakit, menurut dewan pengendalian polusi federal India.

AQI mengukur konsentrasi partikel beracun PM2.5 dalam meter kubik udara. Pemerintah India menetapkan tingkat PM2.5 "aman" pada 60 mikrogram per meter kubik udara selama 24 jam.

Kondisi kabut asap yang menyelimuti New Delhi, India, 12 November 2021. REUTERS/Anushree Fadnavis

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mahkamah Agung India telah mengecam pemerintah atas kegagalannya untuk mengurangi polusi udara bagi penduduk, yang menghirup udara beracun hampir setiap musim dingin ketika suhu dan kecepatan angin turun dan polutan terperangkap dalam kabut asap tebal.

Pengadilan tinggi India juga meminta Komisi Manajemen Kualitas Udara, sebuah panel di bawah Kementerian Lingkungan Hidup, Hutan dan Perubahan Iklim federal, untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi polusi.

Setelah intervensi Pengadilan, komisi itu pada Rabu menutup lima pembangkit listrik tenaga batu bara di sekitar New Delhi, melarang truk yang membawa barang-barang yang tidak penting dan menghentikan konstruksi di ibu kota dan kota-kota satelitnya.

Panel juga memperpanjang penutupan sekolah tanpa batas waktu, setelah pemerintah Delhi memerintahkan mereka untuk tutup selama seminggu pada Sabtu lalu.

Setidaknya setengah dari pegawai pemerintah harus bekerja dari rumah hingga 21 November, katanya.

November biasanya membawa polusi yang memburuk, dengan lonjakan konsentrasi partikel kecil di udara, sebagian karena petani membakar limbah tanaman menjelang musim tanam baru.

Upaya India untuk mengurangi pembakaran limbah tanaman, sumber utama polusi udara selama musim dingin, hanya memiliki sedikit manfaat, meskipun menghabiskan miliaran rupee selama empat tahun terakhir.

Baca juga: Polusi Udara Menyebabkan Kematian Dini 300.000 Orang di Eropa

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lenovo Tab M11 Meluncur di India, Ini Spesifikasinya

12 jam lalu

Lenovo
Lenovo Tab M11 Meluncur di India, Ini Spesifikasinya

Tablet Lenovo terbaru Tab M11 dilengkapi dengan chipset MediaTek Helio G88 memiliki sertifikasi TUV Rheinland Low Blue Light untuk kenyamanan menonton


Dari India hingga Ukraina, Begini Reaksi Dunia atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

5 hari lalu

Petugas penegak hukum Rusia berjaga di dekat tempat konser Balai Kota Crocus yang terbakar menyusul insiden penembakan, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Dari India hingga Ukraina, Begini Reaksi Dunia atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

Berikut beberapa reaksi dunia terhadap penembakan maut di gedung konser Moskow, mulai dari India, Ukraina hingga Uni Eropa


Berkenalan dengan Pasukan Elite India MARCOS yang Dibandingan dengan Navy SEAL Amerika

6 hari lalu

Personel pasukan keamanan India berjaga di sebelah kawat berduri yang diletakkan di seberang jalan selama pembatasan setelah pemerintah menghapus status khusus untuk Kashmir, di Srinagar 7 Agustus 2019. [REUTERS / Danish Ismail]
Berkenalan dengan Pasukan Elite India MARCOS yang Dibandingan dengan Navy SEAL Amerika

Pasukan elit India MARCO berhasil menyelamatkan Kapal kargo curah Ruen berbendera Malta. Keberhasilan ini membuatnya jadi sorotan


Indonesia Negara Paling Berpolusi di Asia Tenggara pada 2023 Versi IQAir , Bagaimana Kualitas Udara di Jakarta?

8 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Indonesia Negara Paling Berpolusi di Asia Tenggara pada 2023 Versi IQAir , Bagaimana Kualitas Udara di Jakarta?

Laporan tahunan IQAir menunjukkan rapor merah kualitas udara di Indonesia, khususnya di Jakarta dan sekitarnya. Polusi udara meningkat pada 2023.


BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

8 hari lalu

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)
BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

ISRO dan BRIN sepakat untuk berkolaborasi dalam sejumlah sektor, di antaranya Pemeliharaan dan Pemanfaatan Telemetri.


Bahlil Akan Bagikan Ribuan Izin Tambang ke Ormas, Pusesda: Hanya Akan Berakhir pada Jual-Beli IUP

8 hari lalu

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat merespon soal namanya muncul sebagai kandidat Ketum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Juli 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Bahlil Akan Bagikan Ribuan Izin Tambang ke Ormas, Pusesda: Hanya Akan Berakhir pada Jual-Beli IUP

Pusat Studi Ekonomi dan Sumber Daya Alam (Pusesda) menolak rencana Bahlil membagikan izin usaha pertambangan (IUP) ke organisasi kemasyarakatan.


Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

8 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.


BMKG Perkirakan Langit Jakarta Masih Cerah Hari Ini, Suhu Berkisar 23-32 Derajat Celcius

8 hari lalu

Kondisi langit di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin, 25 September 2023.  Angka ini masuk dalam kategori tidak sehat, dengan polusi udara yang disebabkan oleh PM 2,5 dengan konsentrasi sebesar 47 mikrogram per meter kubik. TEMPO/Subekti.
BMKG Perkirakan Langit Jakarta Masih Cerah Hari Ini, Suhu Berkisar 23-32 Derajat Celcius

Langit Jakarta diperkirakan masih cerah pada hari ini Rabu, 20 Maret 2024. Hujan diperkirakan baru turun di sebagian kecil wilayahpada dinihari esok.


Menteri ESDM Sebut Bahlil Cabut 2.051 Izin Tambang

9 hari lalu

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 24 Mei 2023. Rapat tersebut membahas penjelasan terkait perpanjangan izin ekspor tembaga, timah, bauksit, dan mineral lainnya, rencana mitigasi dampak pelarangan ekspor mineral, blueprint pengembangan ekosistem industri pengolahan mineral. TEMPO/M Taufan Rengganis
Menteri ESDM Sebut Bahlil Cabut 2.051 Izin Tambang

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sudah mencabut 2.051 Izin Usaha Pertambangan (IUP) sejak 2022.


Mahasiswa Asing Diserang di India saat Salat Tarawih di Asrama Universitas

10 hari lalu

Ilustrasi Salat Tarawih. Foto/Shutterstock.com
Mahasiswa Asing Diserang di India saat Salat Tarawih di Asrama Universitas

Beberapa mahasiswa asing terluka setelah massa menyerang saat mereka sedang melaksanakan salat Tarawih di lingkungan Universitas Gujarat.