Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Australia Perketat Aturan Campur Tangan Asing di Universitas

Reporter

image-gnews
Anggota staf mengobrol saat mereka mempersiapkan seminar kerja sama bilateral Australia Cina dalam bidang sumber daya dan infrastruktur di Australia Barat, di Beijing, 23 Juli 2009. [REUTERS / Jason Lee]
Anggota staf mengobrol saat mereka mempersiapkan seminar kerja sama bilateral Australia Cina dalam bidang sumber daya dan infrastruktur di Australia Barat, di Beijing, 23 Juli 2009. [REUTERS / Jason Lee]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Australia mengatakan telah memperketat aturan campur tangan asing bagi universitas untuk menghentikan swasensor di kampus dan transfer rahasia teknologi sensitif, sebelum ratusan ribu mahasiswa internasional diperkirakan akan kembali ketika perbatasan yang ditutup oleh pandemi Covid-19 dibuka kembali.

Pendidikan internasional adalah industri ekspor terbesar keempat di Australia, dengan Cina sebagai sumber mahasiswa yang membayar biaya pendidikan terbesar.

Menteri Dalam Negeri Karen Andrews mengatakan pada Rabu, pedoman campur tangan asing akan melindungi universitas dan mahasiswa dari aktor asing yang bermusuhan dan dinas intelijen, yang telah diketahui menargetkan penelitian sensitif, memberangus debat, dan mengintimidasi mahasiswa asing, dikutip dari Reuters, 17 November 2021.

Australia khawatir keuntungan komersialnya bisa hilang karena transfer teknologi yang tidak diinginkan, dan oleh para peneliti yang tidak menyatakan afiliasi dengan militer atau pemerintah di negara-negara yang tidak berperingkat tinggi dalam indeks transparansi atau demokrasi, kata pedoman itu.

Universitas akan menentukan staf mana yang akan diminta untuk menjalani pemeriksaan hubungan mereka dengan pemerintah atau perusahaan asing.

Banyaknya mahasiswa Cina di universitas-universitas Australia telah menciptakan lingkungan swasensor dengan dosen menghindari kritik terhadap Beijing dan mahasiswa Cina tetap diam karena takut dilecehkan, kata Human Rights Watch pada Juni.

Pedoman baru tidak menyebutkan nama Cina, tetapi menampilkan studi kasus yang paralel dengan insiden yang melibatkan Cina dan pelecehan terhadap pengunjuk rasa Hong Kong di kampus-kampus Australia sejak 2019, serta tekanan pada universitas dari konsulat suatu negara untuk mencabut makalah akademis tentang Covid- 19 karena mempermalukan pemerintah asing.

Australia, yang mengesahkan undang-undang campur tangan asing pertamanya pada 2018, yang memicu perselisihan dengan Cina, mendefinisikan istilah tersebut sebagai aktivitas yang memaksa, rahasia, atau merusak, dan berbeda dari aktivitas lobi normal pemerintah asing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aturan yang lebih ketat muncul setelah hubungan memburuk tahun lalu ketika Australia menyerukan penyelidikan independen terhadap asal usul virus corona baru, memicu pembalasan dalam sektor perdagangan yang menghantam barang-barang Australia mulai dari batu bara hingga anggur.

Komisi Eropa mengatakan pihaknya juga sedang mengembangkan aturan campur tangan asing untuk universitas-universitas Eropa.

Kedutaan besar Cina di Canberra menulis surat kepada parlemen Australia untuk mengeluh bahwa Senator James Paterson, ketua komite intelijennya, pekan lalu memberikan pidato di Parlemen Eropa yang menguraikan bagaimana aturan campur tangan asing Australia merupakan tanggapan terhadap ancaman dari Cina.

"Yang disebut ancaman keamanan dari pengaruh Cina di Australia adalah informasi palsu," tulis salinan pengaduan Cina.

Baca juga: Televisi Asal Australia Hentikan Sementara Acara dari Cina

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

3 jam lalu

Ilustrasi TPPO. Shutterstock
Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

"Bapak Sihol Situngkir sudah tidak menjabat lagi sebagai rektor di Unika Santo Thomas," kata Maidin,


Indonesia dan Australia Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

11 jam lalu

Peluncuran Logo Peringatan 75 Tahun Hubunan Diplomatik Australia-Indonesia & Kolaborasi Karya Mural pada 28 Maret 2024. Sumber: Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Indonesia dan Australia Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

Australia dan Kementerian Luar Negeri RI pada 28 Maret meresmikan peluncuran kampanye perayaan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.


Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

13 jam lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

Pakar pendidikan menilai ribuan mahasiswa bisa menjadi korban TPPO berkedok magang ferienjob karena kesalahan kampus


Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

22 jam lalu

Bendera Filipina berkibar dari BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang kandas sejak 1999 dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut Cina Selatan, 29 Maret 2014. REUTERS  /Erik De Castro
Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

Ferdinand Marcos Jr. akan menerapkan tindakan balasan yang proporsional terhadap serangan Cina di Laut Cina Selatan.


Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

1 hari lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

Ada sekitar 41 perguruan tinggi di Indonesia yang tercatat mengirimkan sejumlah mahasiswanya dalam program magang mahasiswa ke Jerman pada 2023.


Laba-laba Jantan dan Betina di Cina Ini Kerja Sama Penyamaran Jadi Bunga

1 hari lalu

Pasangan laba-laba kepiting (Thomisus spp) diduga berkamuflase di antara bunga Hoya pandurata. Esajournals.onlinelibrary.wiley.com
Laba-laba Jantan dan Betina di Cina Ini Kerja Sama Penyamaran Jadi Bunga

Satu spesies laba-laba yang ditemukan di Cina diduga telah berevolusi hingga pejantan dan betina bisa berpasangan menyerupai rupa bunga.


Kementan Bakal Lakukan Investigasi dan Penutupan Sumber Ternak Impor Imbas Sapi Hidup Australia Mati di Atas Kapal

2 hari lalu

Petugas menurunkan sapi impor dari Australia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 15 April 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kementan Bakal Lakukan Investigasi dan Penutupan Sumber Ternak Impor Imbas Sapi Hidup Australia Mati di Atas Kapal

Kementan akan berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia untuk melakukan investigasi terkait kasus tersebut di Indonesia.


Cina Akan Larang Chip Intel dan AMD di Komputer Kantor Pemerintahan

2 hari lalu

Advanced Micro Devices (AMD) chip. AP/Paul Sakuma
Cina Akan Larang Chip Intel dan AMD di Komputer Kantor Pemerintahan

Sebelumnya, Amerika Serikat pertimbangkan tambah daftar perusahaan chip Cina dalam Entity List.


Kongres Drone akan Diadakan di Cina pada Mei 2024

2 hari lalu

Ilustrasi drone. Efrem Lukatsky/Pool via REUTERS
Kongres Drone akan Diadakan di Cina pada Mei 2024

Kongres Drone Dunia ke-8 akan diadakan di Shenzhen, Cina Selatan, pada 24-26 Mei 2024