TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Inggris mengungkap terduga pelaku ledakan di Liverpool pada Minggu, 14 November 2021, bernama Emad Al Swealmeen, 32 tahun.
Dia ikut tewas dalam ledakan di depan sebuah rumah sakit bersalin itu. Al Swealmeen meminta kepada sopir taksi untuk mengantarnya ke rumah sakit, yang jaraknya sekitar 10 menit dari tempat dia menghentikan taksi.
Menurut Reuters, polisi belum menjelaskan apakah ia terkait dengan kelompok teroris tertentu.
Berikut fakta tentang Al Swealmeen
1. Berasal dari Yordania
Emad Jamil Al-Swealmeen berumur 32 tahun dan berasal dari Yordania. Menurut The Sun, kepada sejumlah kenalannya, ia sering kali mengaku berasal dari Syria.
2. Mengajukan suaka ke Pemerintah Inggris
Ia disebut telah beberapa kali mengajukan suaka ke Pemerintah Inggris, namun sejauh ini. Ia juga tidak mendapat status penghuni tetap di Inggris. "Salah satu masalah yang sedang dilihat adalah apakah keluhan yang belum terselesaikan ini mendorongnya melakukan serangan," kata sumber kepolisian.
3. Pindah agama
Ia disebut-sebut telah pindah agama dari Islam ke Kristen pada 2017. Menurut Malcolm Hitchott, yang memberinya tumpangan tempat tinggal, ia pertama kali muncul di Katedral Anglikan Liverpool pada 2015 dan menyatakan keinginannya memeluk Kristen.
“Dia mengambil Kursus Alpha, yang menjelaskan iman Kristen, dan menyelesaikannya pada bulan November tahun itu," kata Hitchott kepada The Sun.
Ia juga mengatakan, Al Swealmeen tidak pernah bicara soal Islam, terorisme dan kekerasan.
4. Rakit bom di rumah
Polisi menemukan bahwa Al-Swealmeen merakit bom di kamar tidurnya. Bom rakitan itu diisi pelor. Polisi lalu meledakkan sisa bahan bom itu yang ditemukan di sebuah rumah di kawasan Rutland Avenue, distrik Sefton Park.
5. Suka balap mobil
Ia membuat nama samaran Enzo Almeni mengambil nama pendiri Ferrari, Enzo Ferrari. Menurut Hitchott, Al Swealmeen menyukai balap motor dan sering bermain go-kart di Brunswick di Liverpool.