TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Inggris menyatakan ledakan yang terjadi di dalam sebuah taksi di Liverpool, Minggu, 14 November 2021, adalah serangan teroris.
Sebuah taksi terbakar hebat di depan rumah sakit ibu dan anak akibat bom yang dibawa penumpang meledak. Akibatnya, penumpang tersebut tewas, namun pengemudi selamat dengan luka-luka.
"Meskipun motivasi insiden ini belum diketahui, mengingat semua keadaan, kejadian ini dinyatakan sebagai insiden teroris dan kepolisian kontra-terorisme melanjutkan penyelidikan," kata Asisten Kepala Polisi Russ Jackson dari Counter-Terrorism Policing Northwest, seperti dikutip Reuters, Senin, 15 November 2021.
Polisi mengklaim sudah mengetahui identitas pembawa bahan peledak, namun tidak mengungkapnya. Setelah kejadian, polisi anti-teror menangkap empat pemuda berumur 20an-tahun.
Jackson mengatakan kepada wartawan bahwa sopir taksi menjemput penumpang, yang meminta diantar ke rumah sakit. Jackson mengatakan tidak jelas mengapa dia ingin pergi ke rumah sakit atau apa yang menyebabkan ledakan.
Ledakan itu terjadi satu menit sebelum dimulainya kebaktian memperingati korban perang di Katedral Liverpool di dekatnya.
"Kami tentu saja menyadari bahwa ada acara Remembrance yang tidak jauh dari rumah sakit dan kebakaran terjadi sesaat sebelum jam 11 pagi," kata Jackson.
"Saat ini kami tidak dapat menarik hubungan apa pun dengan ini, tetapi ini adalah garis penyelidikan yang sedang kami kejar."
Sopir jadi pahlawan