TEMPO.CO, Jakarta - Halimah Yacob merupakan presiden wanita pertama Singapura. Diawali dengan menjadi wanita pertama yang menjadi Ketua Parlemen Singapura, pada tahun 2017 ia pun resmi menjadi presiden Singapura. Wanita kelahiran 1954 ini juga merupakan wanita Melayu pertama yang terpilih menjadi anggota Parlemen Singapura ketika ia memenangkan kursi di Jurong GRC.
Sebagai ibu yang bekerja dan berpengalaman dalam serikat pekerja, Halimah Yacobtelah memperjuangkan kepentingan perempuan dan pekerja. Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan Halimah Yacob berbicara "dengan suara yang praktis dan penuh kasih, membantu kami untuk membentuk kebijakan yang efektif dengan sentuhan manusiawi". Mengutip dari Swhf.sg, ia juga merupakan politisi wanita Muslim terlama di Partai Aksi Rakyat yang berkuasa.
Meskipun begitu, Halimah berasal dari latar belakang sederhana. Ia menghabiskan masa sekolahnya SMP nya di Singapore Chinese Girls’ School, sebuah sekolah khusus anak perempuan yang kebanyakan beretnis Cina. Namun saat itu Halimah hampir dikeluarkan atau drop out dari sekolah karena lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membantu ibunya berjualan sehingga saat itu pihak sekolah memberi peringatan kepadanya.
Ia mengambil jurusan hukum di University of Singapore dengan beasiswa MUIS dan lulus pada tahun 1978 dengan gelar kehormatan. Pada 2001, Halimah memperoleh gelar Magister hukum dari NUS.
Setelah lulus pada tahun 1987, ia bergabung dengan Kongres Serikat Buruh Nasional dan berbagai direktur sekretariat pengembangan perempuan dan layanan hukumnya sebelum menjadi wakil sekretaris jenderal NTUC. Halimah merupakan orang Singapura pertama yang terpilih menjadi badan pengatur Organisasi Perburuhan Internasional.
Halimah telah menjabat di berbagai dewan termasuk Dewan Perumahan dan Pembangunan, Aliansi Tripartit tentang Praktik Ketenagakerjaan yang Adil, Kelompok Kerja Tripartit tentang Peningkatan Pilihan Pekerjaan untuk Perempuan dan Mendaki Sense.
Pada 23 Januari 2013, Dewan Layanan Sosial Nasional menunjuknya sebagai penasihat pertama yang memanfaatkan "pemahamannya yang luas dan mendalam tentang masalah dasar, bersama dengan cara-cara praktisnya".
Sebelum menjadi Pembicara, Halimah pernah menjabat sebagai menteri negara di Kementerian Sosial dan Pembangunan Keluarga. Dia berada di komite eksekutif pusat PAP.
Ibu dari lima anak ini sangat vokal dalam isu-isu sosial mulai dari pelatihan untuk pekerja yang lebih tua dan kurang terampil hingga merawat orang tua dan sakit jiwa. Halimah mendukung pengaturan kerja yang fleksibel dan cuti perawatan keluarga untuk meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja. Dia juga berjuang dengan sukses untuk mendapatkan tunjangan kesehatan yang setara bagi pegawai negeri sipil perempuan.
Pada 2017, Halimah Yacob mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR dan MP untuk mengikuti pemilihan Presiden Singapura. Pemilihan itu dinyatakan sebagai walkover dan pada bulan September dia dilantik sebagai presiden kedelapan Singapura dan presiden wanita pertama di sana.
VALMAI ALZENA KARLA
Baca: Siapa Sosok Pria Dibalik Sukses Karir Presiden Halimah Yacob
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.