Huntington telah menjalani kariernya sebagai pemikir politik di Harvard University selama 58 tahun. Dia pensiun dari universitas itu pada 2007 lalu. Dia meninggal di fasilitas keperawatan di Martha's Vineyard, Massachusetts, pada Rabu (24/12).
Pada 1996, Huntington meluncurkan bukunya yang berjudul The Clash of Civilization. Buku ini adalah pengembangan atas artikelnya di majalah Foreign Affairs yang terbit pada 1993. Dalam artikelnya itu, Huntington meramalkan persaingan dari berbagai macam peradaban yang berbasis agama, seperti Kristen, Islam, Hinduisme, dan Konfusianisme. Dia juga mengatakan persaingan dan konflik di antara peradaban-peradaban itu tidak dapat dihindari.
Alih-alih kepada ideologi, fokus perhatian Huntington kepada agama sebagai sumber konflik pasca perang dingin dipicu oleh meluasnya debat tentang relasi antara Barat dan Dunia Islam. Prediksi ini makin menguatkan Huntington dalam pendapatnya setelah peristiwa 11 September 2001 saatteroris menyerang simbol-simbol kedigdayaan Amerika.
Meskipun mendapat kritik atas tesisnya yang dianggap terlalu menyederhanakan masalah, namun Huntington menyatakan bahwa argumennya masih menyisakan harapan bahwa identitas budaya, antagonisme, dan affiliasi mempunyai peran yang sangat penting dalam relasi antar negara.
Buku Huntington yang keluar pada 2004 yang berjudul "Who Are We? The Challenges to America's National Identity," juga menimbulkan debat panas tentang membanjirnya imigran Meksiko ke Amerika. Para imigran itu dianggap mengancam kesatuan nasional dan identitas tradisional Amerika.
Huntington telah menulis, menjadi penulis pendamping, atau editor dari sekitar 17 buku. Dia pernah bertugas sebagai koordinator bagi Dewan Keamanan Nasional pada masa Presiden Jimmy Carter. Selama ini dia hidup dengan isterinya, Nancy, dan dua puteranya.
REUTERS | AMIRULLAH