TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok aktivis muda lingkungan hidup menyampaikan teguran mereka kepada para delegasi di KTT COP26 pada Kamis, 11 November 2021. Mereka menuntut agar pakta non-proliferation bahan bakar fosil diberlakukan.
Para aktivis itu, juga menyerukan agar para pemimpin dunia terus menjaga kedekatan dengan industri-industri batu-bara, minyak dan gas.
Para aktivis lingkungan hidup mengambil alih panggung di konferensi Glasgow, Skotlandia, Inggris, melalui protes mereka. Mereka mengkritik soal bahan bakar fosil dalam KTTCOP26. Tidak ada kesepakatan COP yang pernah menyebut bahan bakar fosil sebagai pendorong utama krisis iklim.
Untuk pertama kalinya, sebuah draft pada Rabu, 10 November 2021, meminta negara-negara di dunia untuk mempercepat penghapusan secara bertahap batu bara dan subsidi untuk bahan bakar fosil. Namun beberapa produsen bahan bakar fosil utama, termasuk Arab Saudi, menolak hal itu.
Otoritas di Arab Saudi belum mau berkomentar saat ditanya wartawan soal ini. Australia sebagai pengekspor batu bara terbesar dari semua negara maju, juga belum menanggapi hal itu.
“Saya marah dengan cara COP ini, yang tidak mengelola perubahan iklim sebagai krisis. Bahkan tidak bisa berbicara tentang bahan bakar fosil di teks akhir. Pencemar lebih diterima daripada manusia, dan inilah kita sebagai pemuda, yang akan terus berjuang untuk menghapus bahan bakar fosil secara bertahap,” kata Mitzi Jonelle Tan, aktivis keadilan iklim Filipina, dalam konferensi tersebut.
Pemuda dan pemimpin kelompok Fridays for Future telah bergabung dalam sebuah jaringan organisasi masyarakat sipil yang mendorong penghentian penggunaan bahan bakar fosil secara cepat dan adil. Pada awal tahun ini, kelompok tersebut mengorganisir sebuah surat yang mendesak para pemimpin dunia agar menjaga bahan bakar fosil di tanah yang ditandatangani oleh Dalai Lama dan 100 pemenang Hadiah Nobel lainnya.
Dalam sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada para pemimpin dunia, gerakan tersebut mengatakan bahan bakar fosil adalah senjata pemusnah massal para generasi muda. Dengan begitu, harus dihentikan ekspansi produk minyak, gas, dan batu bara baru dan penghentian semua produksi yang ada.
Lebih dari 100 perusahaan bahan bakar fosil telah mengirim 500 pelobi ke KTT COP26 yang membahas permasalahan iklim di Glasgow, Skotlandia.
Baca juga: Reputasi Yasser Arafat Selama Lima Dekade Memimpin Palestina
Afifa Rizkia Amani | CNN
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.