Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Sanksi Dua Komandan AL Kamboja karena Korupsi Proyek Pangkalan Militer

Reporter

image-gnews
Pelaut berjaga di Pangkalan Angkatan Laut Ream Kamboja di Sihanoukville, Kamboja, 26 Juli 2019. [REUTERS/Samrang Pring/File Photo]
Pelaut berjaga di Pangkalan Angkatan Laut Ream Kamboja di Sihanoukville, Kamboja, 26 Juli 2019. [REUTERS/Samrang Pring/File Photo]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat meningkatkan kampanyenya melawan korupsi di Kamboja pada Rabu, dengan mengeluarkan imbauan untuk perusahaan AS dan memasukkan daftar hitam dua pejabat pemerintah yang dituduh mencari keuntungan dari pembangunan pangkalan angkatan laut terbesar Kamboja.

Departemen Luar Negeri AS, Departemen Keuangan dan Perdagangan bersama-sama mengeluarkan nasihat bagi perusahaan yang melakukan bisnis di Kamboja, "untuk berhati-hati terhadap interaksi dengan entitas dalam praktik bisnis yang korup, kegiatan kriminal dan pelanggaran hak asasi manusia."

Risiko tersebut termasuk transaksi di sektor keuangan, real estat, kasino dan infrastruktur, serta dengan entitas yang terlibat dalam perdagangan manusia, satwa liar dan narkotika dan risiko terkait dalam kayu dan manufaktur, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, dikutip dari Reuters, 11 November 2021.

Kantor Perwakilan Dagang AS akan meninjau manfaat perdagangan Kamboja di bawah Sistem Preferensi Umum untuk negara-negara berkembang setelah Kongres mengesahkan kembali program itu, yang berakhir pada 2020, tambahnya.

Sebelumnya pada hari Rabu, Departemen Keuangan menjatuhkan sanksi pada komandan angkatan laut Kamboja, Tea Vinh, dan pada Chau Phirun, direktur jenderal Departemen Layanan Material dan Teknis Kementerian Pertahanan, menuduh keduanya berencana untuk berbagi dana yang diambil dari proyek pangkalan angkatan laut Ream.

Pangkalan militer di Teluk Thailand telah menarik perhatian dari Washington atas kehadiran militer Cina yang berkembang di sana.

Sanksi tersebut membekukan aset AS mereka dan umumnya melarang orang Amerika untuk berurusan dengan mereka. Departemen Luar Negeri AS pada Rabu juga melarang para pejabat dan beberapa anggota keluarga mereka bepergian ke Amerika Serikat.

"Amerika Serikat tidak akan tinggal diam sementara pejabat korup secara pribadi mendapatkan keuntungan dengan mengorbankan rakyat Kamboja," kata Andrea Gacki, direktur Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kementerian luar negeri dan pertahanan Kamboja tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Setahun yang lalu, Kamboja mengatakan telah meruntuhkan fasilitas yang didanai AS di pangkalan angkatan laut Ream untuk memungkinkan ekspansi lebih lanjut. Amerika Serikat mengatakan Kamboja setahun sebelumnya menolak tawarannya untuk memperbaiki pangkalan itu.

Amerika Serikat bulan lalu menuduh Kamboja kurang transparan tentang kegiatan konstruksi Cina di pangkalan itu, dan mendesak pemerintah untuk mengungkapkan kepada rakyatnya cakupan penuh keterlibatan militer Beijing.

Pernyataan Departemen Keuangan dan Luar Negeri pada hari Rabu tidak menyebutkan keterlibatan Cina dengan pangkalan tersebut.

Kamboja telah bergerak lebih dekat ke Cina untuk menjadi salah satu sekutu terpentingnya di Asia Tenggara, pada saat Washington berusaha untuk melawan pengaruh Beijing yang berkembang di kawasan itu.

Baca juga: Remaja Penyandang Autisme Divonis Penjara karena Hina Partai Berkuasa Kamboja

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

4 jam lalu

Ilustrasi Kasino. AFP
Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja


Biden, Obama dan Clinton Dicemooh karena Bela Israel dalam Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

5 jam lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Biden, Obama dan Clinton Dicemooh karena Bela Israel dalam Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

Joe Biden, Barack Obama dan Bill Clinton dicemooh demonstran atas dukungannya terhadap serangan Israel ke Gaza


Deretan Kontroversi Diva Nyentrik Lady Gaga

8 jam lalu

Lady Gaga dan Joaquin Phoenix dalam film Joker: Folie a Deux. Foto: Instagram/@toddphillips
Deretan Kontroversi Diva Nyentrik Lady Gaga

Lady Gaga, diva bernama asli Stefani Joanne Agelina Germanotta ini juga kerap mendulang atensi karena sederet kontroversinya.


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

9 jam lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Lady Gaga: Diva Nyentrik yang Menapaki 38 Tahun

9 jam lalu

Lady Gaga saat menghadiri acara Piala Oscar di Hollywood, Los Angeles, California, 13 Maret 2023. REUTERS/Eric Gaillard
Lady Gaga: Diva Nyentrik yang Menapaki 38 Tahun

Bintang nyentrik Lady Gaga, penyanyi, penulis lagu dan aktris kini tengah dinanti aktingnya di film Joker: Folie a Deux yang masuk proses tahap akhir.


Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

9 jam lalu

Jenderal Charles Q. Brown Junior. REUTERS
Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

Jenderal militer AS mengatakan bahwa Washington belum memberikan semua senjata yang diminta Israel, karena AS tidak bersedia memberikannya saat ini


Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

13 jam lalu

Bagian dari jembatan Francis Scott Key yang runtuh setelah ditabrak kapal kontainer Dali di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Insiden ini menyebabkan sebagian besar Jembatan Francis Scott Key runtuh yang menyebabkan beberapa kendaraan yang melintasi terperosok ke Sungai Patapsco. U.S. Army Corps of Engineers/Handout via REUTERS
Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

Top 3 dunia adalah Kemlu dalami dugaan adanya WNI di kapal penabrak di Baltimore, warga AS tak setuju serangan Israel, jenazah ABK WNI dipulangkan.


Ragam Respons Atas Resolusi DK PBB Agar Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadan

19 jam lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akhirnya menyetujui resolusi gencatan senjata segera antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Ragam Respons Atas Resolusi DK PBB Agar Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadan

Resolusi DK PBB ini disahkan dengan skor 14-0 usai Amerika Serikat abstain, tidak menggunakan hak vetonya.


Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

22 jam lalu

Bendera Filipina berkibar dari BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang kandas sejak 1999 dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut Cina Selatan, 29 Maret 2014. REUTERS  /Erik De Castro
Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

Ferdinand Marcos Jr. akan menerapkan tindakan balasan yang proporsional terhadap serangan Cina di Laut Cina Selatan.