TEMPO.CO, Jakarta - Hakim Mahkamah Agung AS belum memutuskan menerima atau menolak gugatan tiga warga Muslim asal California yang menuduh FBI secara ilegal melakukan pengawasan terhadap mereka setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.
Para hakim dalam sidang, Senin, 8 November 2021, mendengar sekitar dua jam argumen Biro Penyidik Federal atau FBI atas putusan pengadilan pada 2019 yang menerima gugatan itu. Beberapa dari sembilan hakim tampaknya cenderung mendukung FBI meski tidak menolak semua gugatan.
Hakim harus memutuskan apakah akan menolak sebagian besar gugatan berdasarkan apa yang disebut sebagai hak istimewa rahasia negara, sebuah doktrin hukum yang ditegaskan ketika kepentingan keamanan nasional diajukan.
Pengadilan Banding di San Francisco pada 2020 menerima gugatan ketiga Muslim itu, meskipun Mahkamah Agung dapat membatalkan keputusan itu.
Hakim Neil Gorsuch mengatakan ada "argumen yang cukup bagus" bahwa pemerintah menggunakan hak istimewa rahasia negara sebagai cara untuk memblokir gugatan.
Hakim Stephen Breyer mengatakan masih terlalu dini untuk menolak gugatan tanpa meninjau dokumen-dokumen tertentu yang berkaitan dengan kasus tersebut.
"Maksud saya adalah harus ada cara untuk melihat informasi ... dan memutuskan apa yang harus dilakukan," kata Breyer.
Keputusan akan jatuh tempo pada akhir Juni 2022.
Berikutnya FBI Dituduh Menyusup ke Masjid