Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suami-Istri Ortega-Murill Menang Pilpres Nikaragua: Dikecam AS, Didukung Rusia

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Spanduk yang mempromosikan Presiden Nikaragua Daniel Ortega dan Wakil Presiden Rosario Murillo saat kampanye pemilihan presiden dimulai, di Managua, Nikaragua, 25 September 2021. REUTERS/Maynor Valenzuela/File Photo
Spanduk yang mempromosikan Presiden Nikaragua Daniel Ortega dan Wakil Presiden Rosario Murillo saat kampanye pemilihan presiden dimulai, di Managua, Nikaragua, 25 September 2021. REUTERS/Maynor Valenzuela/File Photo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Nikaragua Daniel Ortega mempertahankan posisinya untuk keempat kalinya berturut-turut setelah menang pemilihan, Minggu, 7 November 2021.

Dewan Pemilihan Tertinggi Nikaragua mengatakan bahwa dengan hampir semua surat suara dihitung, penghitungan awal membuat aliansi Sandinista Ortega menang dengan sekitar 76 persen suara, demikian dilaporkan Reuters, Selasa, 9 November 2021.

Daniel Ortega sejak 2017 berpasangan dengan istrinya, Rosario Murill, sebagai wakil presiden.

Namun kemenangan, yang oleh oposisi dinilai diraih dengan memenjarakan lawan politiknya menjelang pemilihan, terancam sanksi Amerika Serikat.

Pada bulan-bulan menjelang pemilihan hari Minggu, negara-negara Barat dan banyak negara Amerika Latin telah menyatakan keprihatinan mendalam tentang pemungutan suara ketika Ortega menahan lawan dan mengkriminalisasi perbedaan pendapat.

Pengamat pemilu dari Uni Eropa dan Organisasi Negara-negara Amerika tidak diizinkan untuk mengamati proses pilpres dan wartawan asing dilarang memasuki Nikaragua.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan negaranya akan bekerja dengan pemerintah demokratis lainnya dan siap menggunakan berbagai alat, termasuk kemungkinan sanksi, pembatasan visa, dan tindakan terkoordinasi terhadap mereka yang terlibat dalam mendukung "tindakan tidak demokratis" pemerintah Nikaragua.

Anggota Demokrat di Kongres AS mendorong Presiden Joe Biden mendukung Renacer Act yang bertujuan untuk mengintensifkan tekanan pada Ortega dan mengejar kerja sama regional yang lebih besar untuk meningkatkan institusi demokrasi.

Sebuah pernyataan dari 27 anggota UE menuduh Ortega melakukan "penahanan, pelecehan, dan intimidasi sistematis" terhadap lawan, jurnalis, dan aktivis.

Pemilihan "mengantar Nikaragua berubah menjadi rezim otokratis," kata UE. Kanada, Cile, Kosta Rika, Spanyol dan Inggris menyerukan agar para pemimpin oposisi yang ditahan dibebaskan.

"Pemilu tidak bebas, adil, dan kompetitif," kata Jose Manuel Albares, menteri luar negeri Spanyol.

Dalam pidato yang berlangsung lebih dari satu jam pada Senin malam, Ortega membalas tekanan Amerika Serikat dan Eropa itu dengan menyebut mereka "imperialis Yankee."

"Mereka ingin menjadi ketua Dewan Pemilihan Tertinggi... menghitung suara orang-orang Nikaragua," kata Ortega, berbicara di depan pendukung di Lapangan Revolusi di Managua. "Itu tidak akan terjadi lagi di Nikaragua. Tidak akan pernah lagi, tidak akan pernah lagi."

Tentang lawan-lawannya yang dipenjara, Ortega mengatakan, "Mereka bukan orang Nikaragua, mereka tidak punya tanah air."

Jika AS dan Barat mengecam Ortega, maka Kuba, Venezuela, dan Rusia menawarkan dukungan kepadanya.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan seruan AS agar negara-negara tidak mengakui hasil pemilihan "tidak dapat diterima."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya Politik represif

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

14 jam lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

1 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.


Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.


Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

1 hari lalu

Jet tempur F-16 Israel menembakkan roket udara-ke-darat 'Rampage'. (Sistem Industri Militer Israel dan Industri Dirgantara Israel)
Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.


Kilas Balik Lahirnya Hari Bumi pada 22 April yang Ditetapkan Mulai 1970

1 hari lalu

Sejumlah penari menari pada peringatan Hari Bumi di Taman Hutan Raya Juanda, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis 22 April 2021. Tujuh orang penari yang berasal dari sanggar tari Bongkeng Art Space membawakan tarian alam selama tujuh jam tanpa henti untuk memperingati Hari Bumi. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kilas Balik Lahirnya Hari Bumi pada 22 April yang Ditetapkan Mulai 1970

Kilas balik Hari Bumi yang lahir dari kepedulian Senator Amerika Serikat dan gerakan mahasiswa tahun 1970-an.


AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

1 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.


Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah


Kilas Balik Peresmian Perpustakaan Digital Dunia

1 hari lalu

Ilustrasi Perpustakaan. TEMPO/Jacky Rachmansyah
Kilas Balik Peresmian Perpustakaan Digital Dunia

Tujuan lain dari dibentuknya perpustakaan digital dunia ini adalah membuat koleksi karya penting dari seluruh dunia secara digital.


Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

2 hari lalu

Mantan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad. AP
Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 21 April 2024 masih berkutat seputar konflik terbaru Iran-Israel.


Jalan Panjang Negara Palestina Jadi Anggota Penuh PBB Kembali Terhenti

2 hari lalu

Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni berbicara sebelum pemungutan suara mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York, AS, 20 Februari 2024. REUTERS/Mike Segar
Jalan Panjang Negara Palestina Jadi Anggota Penuh PBB Kembali Terhenti

Sebagian besar negara di dunia termasuk negara-negara anggota OKI, Liga Arab, Gerakan Non-Blok, dan ASEAN telah mengakui keberadaan Negara Palestina.