TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya 18 orang tewas saat sebuah tambang emas di selatan Niger, runtuh pada Minggu, 7 November 2021. Wali Kota Dan Issa, Adamou Guero, mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan bakal terus bertambah.
Bencana alam ini persisnya terjadi di wilayah selatan Maradi, dekat perbatasan Niger dengan Nigeria.
“Ketika kami tiba di lokasi kejadian kemarin, orang-orang masih mencari para korban. Kejadian seperti ini sudah umum terjadi di pertambangan-pertambangan emas. Susah untuk mengontrolnya,” kata Wali Kota Guero, Senin, 9 November 2021.
Ilustrasi pertambangan. Shutterstock
Penambang rakyat sering menggunakan teknik menambang kuno dan metode yang tidak teratur dalam menggali. Kondisi ini mengarah pada seringnya terjadi insiden – insiden mematikan.
Naiknya permintaan untuk logam dan adanya kenaikan harga, telah mendorong pertambangan skala kecil di negara-negara miskin di dunia dalam beberapa tahun terakhir. Aktivitas semacam ini umum terjadi di negara-negara wilayah barat Afrika.
Baca juga:Rombongan Wali Kota di Niger Diserang, 69 Tewas
Sumber: Reuters
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.